DREAM|| BAGIAN OPAT

1.5K 150 9
                                    

Hy...
Lanjut yok, bujang kita dah nungguin nih, Jan lupa vomen and follow akun jeman oke?

🐯🦊🐶🐻🐰🐬🐹
( ◜‿◝ )♡
Nono punya jeman, titik.

⚠️TUTUP KUPING KALIAN! DISINI BANYAK ADEGAN TERIAK NYA⚠️

~THE DREAM ~

04.

"Cung? Umur berapa Lo tau kalau rabit itu kelinci?"

"Emang iya? Rabit itu kelinci?"

Icung menatap Jeman bingung, Jeman sendiri sudah menepuk keningnya. Capek.

"Iseng doang padahal gue nanya, Lo nggak tau beneran?" Tanya Jeman yang dibalas anggukan kepala oleh Icung. "Parah, sih!"

"Bener nggak? Jadi rabit itu kelinci, bang?" Tanya Icung memastikan, wajah polosnya tidak pernah hilang bagi Jeman.

"Iya Cung," jawab Jeman pasrah.

"Pantesan bang Mahen suka manggil bang Nana mirip rabit, jadi bang Nana mirip kelinci, toh," Icung mengangguk-angguk paham.

"Dah, lah! Ini yang lain nggak pada ikut? Lo sendiri kesini naik apa?" Tanya jeman, memperbaiki posisi duduknya.

"Naik kaki!" Jawab Icung tanpa dosa. Tapi nggak salah, sih.

Icung kini berada di rumah Jeman, jarak rumah Icung tidak terlalu jauh sehingga Icung tidak harus membawa kendaraan. Tapi-

"Di kejar soang kagak?" Tanya Jeman.

-soang mang Lucas ini yang menjadi penghalang. Galak bukan main soalnya tuh soang.

"Nggak, tadi soangnya lagi di mandiin ama mang Lucas. Kasian, mana masih muda," ujar Icung dengan wajah prihatinnya.

Jeman mengangguk, menatap adiknya yang sedang menonton animasi Frozen di televisi nya.

"Mami lo belum dateng juga, Cung?" Tanya Jeman masih menatap wajah adiknya yang kini sedikit membedakan mimik wajahnya.

"Huh? Nggak tau, Icung nggak tau mami Icung kemana, nggak pernah ada telpon dari dia," jawab Icung, matanya masih setia menonton kartun kegemarannya, mencoba biasa saja, padahal beda lagi kalau di hatinya.

"Tapi papi lo sering pulang, 'kan?"

"Papi tiap malem pulang, kok, Icung suka liat papi dateng kamar Icung waktu Icung pura-pura merem,"

Jeman mengangguk kecil. Ia merasa kasihan pada adiknya itu. Kedua orangtua Icung tidak pernah rukun sejak usia Icung menginjak tujuh tahun. Entah apa masalahnya.

"Asal lo tau, Cung, ayah gue masa anaknya pengen lo aja. Katanya gue di buang aja, jahat banget 'kan? Pengen lempar ke sungai Amazon rasanya punya bokap kayak gitu,"

"AYAH DENGER JEMAAAAANN!!"

~THE DREAM~


"Anaknya udah tidur, Jon?"

Mahen sedang menemani Jeano menjaga adiknya di rumah sakit. Sesekali ia menghibur Yuri dengan tawanya yang unik.

"Udah nih, mau ke Dream sekarang?" Tanya Jeano, berhenti mengusap Surai panjang sang adik yang sudah terlelap.

"Yaudah, yok, bibi lo mau kesini, 'kan?"

"Hm, bentar lagi sampe katanya,"

Mahen hanya mengangguk, merapikan barang-barangnya yang terletak di atas meja, memasukannya pada tas.

Bertemu Lagi Nanti (Nct Dream)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang