DREAM || BAGIAN 46

2.2K 196 21
                                    

Ini kalo kagak sesuai ekspektasi jgn marah yaa~

DREAM

__________

46.

Saat ini Mahen tengah duduk di kursi tunggu bandara. hari ini cukup ramai, mungkin karena liburan akan segera tiba.

Mahen melihat sekelilingnya, sudah lumayan lama ia menunggu Haekal, tapi anak itu tak kunjung tiba. Mahen sudah menelponnya, tapi nomornya tidak aktif, mungkin Haekal masih dijalan.

Jujur saja, ia sudah tidak sabar bertemu dengan Haekal dan temannya yang lain, bertemu bunda juga Marvin. Tapi ia sedikit malu pada Haekal. sejak kejadian enam bulan yang lalu, rasanya sudah sangat lama.

Ia merasa bersalah karena ucapannya kala itu, sepertinya itu terlalu kasar dan menyakiti perasaan Haekal, tapi mau bagaimana lagi, nasi sudah menjadi bubur.

Dalam kejauhan, Mahen melihat om nya dengan langkah yang cepat menghampirinya, mambuat Mahen mengerutkan keningnya heran.

"Mahen ayo pulang!"

Mahen langsung bangkit dari duduknya, "loh? Om kenapa disini? Ntar lah, om. Mahen lagi nungguin Haekal,"

Om nya menggeleng, "Haekal udah pulang, Mahen,"

"Nggak jadi jemput? Kok nggak bilang dulu anaknya?"

"Mahen.. ayo pulang, Haekal udah nggak ada,"

Mahen kembali mengerutkan keningnya, tidak mengerti maksud perkataan om nya itu. "Apa sih om? Nggak jelas ih, udah ayo pulang, Mahen udah kangen sama yang lain,"

Om menghembuskan nafasnya kasar, "Mahen, dengerin om! Haekal udah nggak ada, Haekal kecelakaan tadi, pas perjalanan mau kesini."

Mahen terdiam sejenak, sebelum akhirnya terkekeh, "dikira om Mahen bakalan percaya? Ini pasti ide Haekal, kan? Bisaan banget prank- nya."

"Mahen.. ayo, Haekal udah nungguin, kita anterin dia ke tempat peristirahatan terakhir ya," om mengambil tas bawaan milik Mahen.

"Om ngomongnya jangan gitu, serem tau, kalo mau nge-prank ya nge-prank aja, jangan bawa tempat peristirahatan terakhir." Sebenarnya perasaannya mulai tidak tenang, tapi Mahen mencoba berpikir positif, toh Haekal itu orang yang konyol, bisa saja ini memang rencananya.

"Kamu kalo nggak percaya sama om, yaudah ayo pulang, kali ini om serius. Haekal udah nungguin kamu buat anterin dia,"

Kali ini Mahen tidak menjawab, ia lebih memilih mengikuti langkah om nya dalam diam.

Mahen mengernyitkan keningnya saat melihat ramainya orang-orang menggunakan baju serba hitam, bangku-bangku berjejer di halaman rumah Haekal, dan juga.. bendera kuning? Ya, Mahen tidak salah lihat.

"Bang Mahen?"

Jeman dengan mata merahnya memeluk tubuh Mahen kala lelaki itu sudah berdiri dihadapannya. Ia kembali menangis.

"I-ini ada apa sih? O-oh gue tau, ini prank yang tadi om bilang, kan? Nggak lucu elah sampe segininya. Gue udah apal banget ama kelakuan kalian. Haekal mana, Jem?"

Bertemu Lagi Nanti (Nct Dream)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang