DREAM || BAGIAN 20

1K 138 16
                                    

DORR!!

BALIK LAGI NGAB, JANGAN LUPA KOMENNYA, BIKIN SENENG GUE, OKE? BIAR CEPET UPDATE!

KOMEN ATUUUH

⚠️ DILARANG DIAM!!!⚠️




DREAM

20.

Malam itu, Jeano tengah menemani adiknya menonton kartun di ruang keluarga. Hanya berdua, karena bibinya sedang beres-beres bekas makan tadi.

Jeano membawa adiknya kedalam pangkuannya, Yuri tampak terkekeh setelah duduk di pangkuan sang kakak.

"Gimana sekolahnya tadi?"

"Jejen tau nggak? Kemalin di sekolah Uli ada anak balu, anaknya tengil, Uli nggak suka, tapi dia deketin Uli telus, katanya Uli cantik, emang iya Jen?" Tanya Yuri polos.

Setelah mendengar pertanyaan adiknya, Jeano tertawa, "iya, Uri emang cantik, dia nggak boong kok,"

"Tapi Jen, tadi Uli liat, dia di jemput sama bang Mahen,"

"Oooh, itu mah si Marvin adiknya mahen, namanya Marvin bukan?"

Yuri mengangguk lucu, membuat Jeano terkekeh.

"Dia nggak mau diem ya, Uli kan sukanya cowok yang cool kayak di film-film, kayak bang Mahen juga, tapi kok Malvin nggak kayak abangnya ya? Kenapa itu, Jen?"

"Karena sifat manusia itu beda-beda, contohnya, kamu kenal Haekal kan? Temen Abang?"

"He'em, bang Ekal ganteng, tapi nggak mau diem kayak Malvin," jawab Yuri.

"Nah iya, terus bang Reyhan, dia kan dieman tuh orangnya. Begitu.. sama Allah di ciptain beberapa sifat buat manusia, nah si Marvin sama Haekal itu kebagiannya sama. Paham kan?" Tanya Jeano, ia mengusap rambut berponi adiknya.

"Iya, Uli paham, Uli balu tau, makasih Jejen, udah kasih tau Uli," Yuri tersenyum, menampilkan mata yang sama persis seperti Jeano ketika tersenyum.

"Sama-sama adik Jejen yang cantik,"

Keduanya kini fokus pada televisi, menampilkan siaran kartun kesukaan Yuri, Jeano mah ngikut aja, toh dia juga suka nonton Masha and the bear.

Kadang Yuri berfikir, ia harus bersyukur karena memiliki Abang seperti Jeano, Jeano selalu ada di sisinya. Tidak seperti Masha, ia hanya hidup sendiri bersama beberapa hewan di hutan.

Masha pasti kesepian.

"Jen, bunda ayah belum mau pulang?"

Jeano tidak langsung menjawab, Yuri paham, abangnya itu pasti sedang mencari alasan untuk bisa membalas pertanyaan nya.

"Jejen belum dapet kabar, nanti Jejen telpon lagi ya,"

"Jejen Kalo telpon kasih tau Uli, Uli mau dengel suala bunda,"

"Okeee boss kecil," Jeano dan Yuri terkekeh setelahnya. "Sepuluh menit lagi tidur ya, udah malem, besok masih sekolah,"

"Siap boss besal!"

Keduanya kembali tertawa, sama-sama menyalurkan kebahagiaan, walau di masing-masing hatinya, ada rasa rindu yang sama terhadap kedua orangtuanya.

Tanpa mereka sadari, bibi menangis di dapur, menangisi kebodohan kakaknya Karena tega meninggalkan dua malaikatnya tanpa niat ingin menjenguknya.

Bertemu Lagi Nanti (Nct Dream)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang