04 : Bertahan Terluka

27 5 2
                                    

Happy Reading, y'all!!!






•••••☆•••••

Lakukanlah sеmaumu
Sampai kau lelah terus kau menyakitiku
Sebisaku takkan mengusikmu
Ku akan mencoba mengerti dirimu

Bertahan terluka, Fabio Asher.

•••••☆•••••

Sabtu, 02 September 2023

Langit cerah, sinar matahari yang menembus awan sangat indah dipandang. Angin sepoi-sepoi berhempus lumayan kencang mengenai rambut panjang Zahwa yang terurai bebas.

"Bila dia tidak menyukaimu, janganlah engkau memaksakan agar dirinya menganggap kehadiranmu," tangan Zahwa sibuk mengetikkan kalimat tersebut di ponsel miliknya. Itulah hal yang sering dilakukan Zahwa. Sering terlintas dalam pikirannya ide-ide mengenai kalimat-kalimat bijak, maka ia akan segera menyimpannya di ponsel, sebelum dirinya lupa.

Di waktu istirahat ini, siswa-siswi yang mengikuti band musik lebih memilih rehat di dalam ruangan ketimbang di luar ruangan untuk ke kantin atau sekedar mencari angin. Mereka terlalu malas untuk melakukan hal-hal seperti itu.

Ceklek

Seluruh atensi murid di dalam ruangan tersebut langsung beralih ke arah pintu ruangan. Kak Nayla, selaku kakak pembimbing band musik, memasuki ruangan lalu berjalan ke arah Zahwa.

"Zahwa, kamu pulang ya. Orangtua kamu suruh kamu pulang lebih awal. Tadi bunda kamu yang bilang," ucapnya tersenyum ke arah Zahwa yang menatapnya bingung.

Semuanya menunjukkan reaksi yang berbeda-beda. Ada yang terkejut, biasa saja, dan ada yang berbisik-bisik kepada temannya. Tapi, Zahwa tak mempedulikan semuanya.

Zahwa tersenyum menanggapi. "Iya kak, makasih ya," jawabnya lalu berdiri untuk keluar dari ruangan tersebut.


Di sepanjang koridor, tak henti-hentinya Zahwa berpikir mengapa bundanya menyuruh dirinya pulang. Kalau bukan karena urusan penting, ini pasti tak akan terjadi, begitu pikirnya.

Saat sampai di parkiran sekolah, ia mendapati Kak Fahri--sepupunya--duduk diam di motornya. Karena penasaran, Zahwa berjalan ke arah Kak Fahri yang sedang fokus kepada ponselnya.

"Kak, ngapain?"

Kak Fahri yang sebelumnya sibuk bermain ponsel, langsung memasuki ponselnya ke dalam saku celananya. "Nungguin kamu lah, kan disuruh tante pulang, kan?"

Reaksi bingung Zahwa tunjukkan karena ia kira hanya dirinya saja yang disuruh pulang, ternyata Kak Fahri juga.

"Iyasih, ya udah deh, aku naik ya," balas Zahwa menaiki motor Kak Fahri.

















•••••☆•••••


















Sesampainya di rumah, aku diam mematung di ruang tamu. Memperhatikan seluruh orang yang berada disana. Orangtuaku, Haikal dan.. Papa Haikal.

Aku berjalan perlahan-lahan. Salim ke seluruh orang yang lebih dewasa yang berada di ruangan tersebut. Kak Fahri hanya mengantar sampai gerbang, karena ia harus kembali ke sekolah untuk melanjutkan kegiatan ekskulnya.

𝔼𝕟𝕚𝕘𝕞𝕒 𝕂𝕒𝕝𝕠𝕤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang