05 : Bukti

17 3 0
                                    

Happy Reading, y'all!!!








•••••☆•••••


Kamu adalah bukti, dari cantiknya paras dan hati
Kau jadi harmoni saat ku bernyanyi
Tentang terang dan gelapnya hidup ini

Bukti, Virgoun

•••••☆•••••



Minggu, 10 September 2023

Seminggu setelah aku dan Haikal resmi bertunangan, tidak ada yang berubah dalam diriku. Yang berubah malahan Haikal. Dia mendadak menjadi lelaki yang romantis.

Bukankah aneh sahabatmu yang menyebalkan tiba-tiba berubah dalam sekejap hanya karena hal sepele?

Rasanya seperti mustahil aku yang kemana-mana selalu memakai cincin pertunangan. Di rumah, sekolah, bermain ataupun yang lain. Tapi dengan bodohnya tak ada satu pun orang di sekitarku yang menyadari akan hal tersebut. Setidaknya, sekalipun mereka tak tau kalau itu adalah cincin pertunangan, mereka patut curiga. Karena, aku jarang sekali memakai cincin selama ini, kecuali karena dipaksa atau disuruh.


Oh ya, yang memakai cincinnya hanya aku, karena Haikal sudah izin terlebih dahulu untuk tidak memakainya. Lagi pula, yang aku tau bahwa peraturan sekolah menyuruh bahwa siswa-siswa tak boleh banyak memakai perhiasan. Tetapi, kalau para siswi tidak masalah.

"Kamu baik-baik aja kan?" tanya Bunda di sambungan telepon.

"Ya, aku gapapa kok Nda. Tapi.. emang kapan Bunda pulang? Terus kok Ayah belum pulang-pulang?" celotehku karena terlewat kesal.

Bunda menghela napas panjang. "Ayah jadinya sebulan, karena juga ngurusin beberapa hal yang lain. Kalau Bunda gak tau pastinya, tapi kamu jangan ngerepotin Haikal ya," Bunda menasihatiku seakan-akan aku sangat merepotkan bagi Haikal. Bahkan bagiku yang merepotkan itu Haikal. Setiap pulang sekolah ia akan selalu pergi yang aku sendiri tak tau menahu.

Bunda terdengar menghela napasnya panjang. "Udah dulu ya, nanti Bunda telpon lagi." ujarnya lalu memutuskan sambungan telepon.

Menyebalkan. Aku jadi bingung dibuatnya. Karena aku tak dapat melakukan apapun sebebas aku melakukannya di rumah sendiri. Bagaimanapun, aku tinggal hanya dengan Haikal dan dua adiknya beserta para mad, asisten, koki, supir keluarga, satpam dan beberapa orang suruhan Papa Haikal.




















•••••☆•••••




















Aku sudah rapih di pagi hari ini. Memiliki janji tuk pergi berdua dengannya rasanya seperti sebuah mimpi. Aku mengingat dengan jelas secara detail saat ia mengajakku.

Teringat dengan perjanjian aku dengan Zayyan saat kemarin. Sepulangnya kegiatan ekskul di sekolah, tiba-tiba saja ia menemuiku. Membuat janji agar diriku tak mengganggu dirinya lagi.

Awalnya, aku menolak secara mentah-mentah. Tetapi, akhirnya aku setuju dengan tawaran mulai hari ini hingga hari sabtu pekan depan ia akan memperlakukanku selayaknya kekasihnya. Walaupun, dalam hati aku agak ragu untuk menerima tawaran tersebut.

𝔼𝕟𝕚𝕘𝕞𝕒 𝕂𝕒𝕝𝕠𝕤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang