02 : Usai

26 5 1
                                    

Happy Reading Y'all!








•••••☆•••••

Kau datang mengukir luka, yang sayang 'tuk dilupakan.
Kau pergi tanpa mengajarkan cara 'tuk merelakanmu.

Usai, Tiara Andini.



•••••☆•••••



Senin, 17 Juli 2023

Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah, semuanya mendadak menjadi rajin di hari senin ini. Begitu pula yang terjadi dengan Raina saat ini.

Raina sudah sampai di sekolah jam 06.04, padahal biasanya ia jam 06.20 saja baru akan berangkat. Kebiasaan orang Indonesia bukan? Hari-hari awal sekolah akan menjadi rajin, dan seterusnya akan biasa saja.

Ia berjalan pelan menuju mading di tempat ia bersekolah sekarang. Sesampainya di depan mading, ia membaca dengan teliti setiap informasi mengenai kelas para siswa-siswi kelas 10. Guna mencari informasi ia akan berada di kelas yang mana. Sebenarnya sempat disebarkan secara online melalui grup chat, tapi ia tak sempat membacanya tadi pagi. Sedangkan, semalam ia sudah tidur lebih awal saat dibagikan informasi tersebut.

"Nah, ketemu," gumamnya saat sudah menemukan namanya beserta keterangan kelasnya. Ia bersyukur karena menemukannya dengan cepat.

Raina melihat-lihat nama siswa-siswi lain yang bersekolah disini pada tahun ajaran baru ini. Pasti ia akan merasa bosan bila langsung menuju kelasnya, jadi sekarang dirinya membacanya secara detail semua informasi nama dan kelas. Tak ingin ada satu nama yang terlewat satupun.

"Wah, dia sekolah disini juga!" pekiknya senang, dan tanpa ia sadari ia melangkah mundur beberapa langkah hingga menabrak orang yang tak ia kenali.

"Duh," ringis seseorang yang tak Raina kenal.

Raina menoleh menghadapnya. "Eh, maaf ya," ucapnya setelah menyadari kalau ia yang menabrak orang tersebut tanpa sengaja. Dirinya mencoba menahan rasa malu karena tak sengaja menabrak.

"Iya- eh, i-iya g-gapapa, duluan ya.." jawab orang tersebut terbata-bata setelah bertatap muka dengannya, kemudian pergi meninggalkannya tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.

Raina diam menatap orang tersebut yang mulai melangkah menjauhi dirinya. "Kayak ga asing.." gumamnya teramat pelan. Tapi, ia tak begitu yakin. Takut dugaannya salah.

"Eh, kamu!" panggil Raina dengan suara yang agak dikencangkan. Takut ia tak mendengarnya bila ia memanggil dengan suara yang agak pelan.

Orang tersebut menoleh, lalu membalikkan badan ke arah Raina. "Iya, kenapa?" tanyanya.

"Kamu.. temennya Zayyan ya?" tanya Raina ragu, takut salah orang.

Orang tersebut yang mendengarnya, langsung tersenyum tipis. "Iya. Aku temennya Zayyan, nama aku Zahwa. Btw.. aku ke kelas duluan ya."

Deg

Setelah orang tersebut berjalan pergi meninggalkannya, Raina langsung berjalan agak cepat mencari ruang kelasnya. Debaran jantungnya sangat cepat. Ia terlalu terkejut di pagi ini.

Ia menyesal. Sungguh menyesal. Mengapa ia bertanya? Hanya membuka luka lama yang sudah lama ia pendam. Padahal, tadi bisa saja ia tak usah bertanya.

Setelah ia menemukan kelasnya, Raina langsung masuk ke dalam kelasnya. Kebetulan, baru dirinya saja yang datang. Jadi, ia bisa memilih tempat duduk dimana saja.

𝔼𝕟𝕚𝕘𝕞𝕒 𝕂𝕒𝕝𝕠𝕤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang