[story 1]
TAHAP REVISI (PART AWAL) BACA ULANG BIAR NYAMBUNG.
Dijodohkan dan menikah dengan orang yang kita sukai pastinya impian semua orang kan? Gerald telah berhasil menjadi salah satu dari orang beruntung itu yang berhasil hidup bersama dengan M...
Menjadi wanita berusia 40 tahun ke atas, tentu sudah ada banyak hal yang Arina temui dalam hidupnya. Entah itu pengalaman bahagia, tidak bahagia, maupun tak terduga.
Namun, ia tak pernah menyangka bahwa hidup putra semata wayangnya justru jauh lebih tak terduga.
Berulang kali Arina berkedip dan melebarkan bola mata, seolah mencerna apakah ini benar-benar nyata atau jangan-jangan hanya alam mimpinya?
"Kamu beneran Milea?!"
Milea tersenyum canggung. Sudah ke 3 kali Ibunda Gerald menanyakan hal yang sama. "Iya, Tante. Ini Milea."
"Gimana kabarnya? Kapan pulang ke sini?!" Terlihat jelas dari perubahan raut wajahnya, Arina bertanya dengan antuasias walau masih syok.
"Baik, Tan. Tante sendiri gimana? Aku balik ke sini dua hari yang lalu, cuma baru hari ini Sekolahnya." Jelas Milea.
"Tante baik, Tante senenggg banget bisa ketemu kamu lagi. Makin cantik kamu sekarang, MasyaAllah..." Arina tanpa ragu mengusap sekilas kepala Milea tanpa menghilangkan senyum bahagia.
Sentuhan lembut yang di dapatkannya itu membuat Milea terdiam.
Bahkan sampai remaja, dirinya tak pernah mendapatkan sentuhan seperti itu dari Mamanya sendiri. Dan Arina yang baru bertemu dengannya lagi hari ini, justru menjadi yang melakukannya.
Itupun beliau hanya sebatas Ibu dari temannya.
Milea perlahan tersenyum.
"Kamu di kelas apa? Sekelas lagi sama Gerald?" Tanya Arina lagi.
Gadis itu menggeleng. "Aku di kelas IPA 1, Tan."
•••
Gerald memandang rumah baru Milea yang sangat cantik bernuansakan Eropa. Dibandingkan rumah lamanya sebelum pindah ke Bali, rumah baru ini sekarang jauh lebih dekat dari rumah Gerald.
Jarak yang bagus.
"Ini dulu rumah Om Danu ya?"
"Kok lo tau?" Milea mengernyitkan dahi sembari turun dari atas motor Gerald.
Gerald tersenyum tipis. "Gue denger-denger rumah ini dijual, ternyata bener. Anak Om Danu temen SMP gue dulu." Jawabnya membuat Milea manggut-manggut.
"Ya udah kalau gitu, gue pulang dulu."
"Makasih banyak untuk hari ini, Ger." Ucap Milea.
Saat Gerald menoleh, Milea perlahan tersenyum menunjukkan deretan gigi putihnya. Matanya ikut tersenyum dengan lesung pipi sebagai pelengkap.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
