13. Friends to Lover (2)

652 28 0
                                    

annyeonggg!

sudah sampai di bab married nih, acikiwir

happy reading semuanyaaa❤️

☆☆☆☆

13. Friends to Lover (2)

Sepanjang zaman, hari Jumat menjadi hari yang paling diistimewakan. Beruntungnya Arina juga memilihnya sebagai hari kebahagiaan keluarga Maheswara-nya yang tercinta.

Mata Milea tak berpaling sedikitpun dari pantulan wajahnya sendiri di hadapan cermin. MUA yang berperan penting dalam pernikahan sudah memakan waktu 2 jam meriasnya yang terbalut gaun putih. Satu MUA sedang mengoles pewarna bibir, dan MUA yang lain menata rambutnya.

"Aduhh, cantiknyaaa!" Sekitar 20 menit kemudian, Arina memuji dengan senyuman bahagia saat kedua MUA selesai pada make up, penataan rambut, dan pemakaian perhiasan ke Milea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aduhh, cantiknyaaa!" Sekitar 20 menit kemudian, Arina memuji dengan senyuman bahagia saat kedua MUA selesai pada make up, penataan rambut, dan pemakaian perhiasan ke Milea. Calon menantunya tersebut terlihat sangat menawan bagaikan putri raja.

Perona pipi Milea makin ketara karena sekarang ia tersipu malu.

"Biar Bunda bantu," Arina mendekat untuk memakaikan slayer di kepala Milea dengan penuh kelembutan.

Milea yang mendapatkan perlakuan seperti itu tersenyum. Ibunda Gerald selalu memperlakukannya dengan baik.

"Nah, udah. Cantik banget kamu, nak, Bunda gak sabar nunggu kamu masuk ke rumah Bunda nanti." Puji Arina lagi seraya menepuk gemas kepala Milea.

"Aku gugup banget, Bunda..." Milea menyentuh dada sendiri, debaran jantungnya terasa kuat. "Itu hal wajar untuk pengantin, sayang. Gak papa, Bunda bakal ada di samping kamu terus." Sahut Arina mencoba menenangkannya. "Kamu gerah? Bunda turunin lagi AC-nya biar lebih dingin ya."

Milea yang gugup namun tetap bersikap damai, membuat Arina dengan mudah mengurusnya. Berbeda dengan Andre yang bertugas mengurus putranya—Gerald—yang bagaikan kesurupan ular keket.

Sepanjang di rias, Gerald tak bisa diam sedetikpun. Bibirnya terus menerus berlatih melafalkan ijab kabul dikarenakan overthinking, takut salah pengucapan. Ia bahkan mengacak-acak rambut sendiri saking frustasi, membuat MUA ikut merasa frustasi karena harus mengulang penataan rambut sampai beberapa kali.

"Tenang, Ger, tenang—"

"GAK BISA, YAH!" Andre dan MUA terperanjat kaget akibat ucapan ngegas Gerald tanpa sengaja.

Andre mengusap dada, berharap diberikan kesabaran esktra untuk menghadapi putranya. Beliau tau ini pengalaman sekali seumur hidup bagi Gerald, wajar jika merasa gugup. Sebab, Andre sendiri dahulu juga melalui perasaan mendebarkan yang sama, tetapi tak setantrum Gerald.

Segala upaya terus Andre lakukan untuk menenangkan Gerald, dan akhirnya berhasil. Walau bibirnya terkadang masih komat-kamit berlatih ijab kabul.

Pesona Gerald makin terpancar cerah oleh jas hitam yang ia gunakan untuk hari istimewanya, model rambut yang menampakkan jidat paripurna memperkuat aura dewasa dan gagah. Penampilannya sempurna.

LACONIC (Revisi Baru Sampe Bab 13!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang