Bab 4

150 15 0
                                    

Author's POV


Naya berjalan meninggalkan sirkuit sendirian. Ia memutuskan untuk berjalan kaki sampai cukup jauh sebelum memesan ojek online. Ia menangis terisak-isak lagi. Kedua tangannya masih gemetar karena apa yang terjadi tadi.

Ia tahu Juna memang kerap bersikap kejam padanya. Tapi ia sama sekali tak menyangka bahwa Juna akan tega menjadikannya bahan taruhan, bahkan dengan perjanjian yang kelewatan.


Bagaimana jadinya kalau Juna kalah tadi? Naya harus beralih menjadi pesuruh siswa sekolah lain yang bahkan sama sekali tak ia kenal. Rasanya mengerikan sekali waktu memikirkan bahwa siswa Kirin High School tadi mungkin jauh lebih kejam dan menakutkan ketimbang Juna.

Ciiiiit!

Naya dikejutkan waktu motor sport berwarna hitam yang kelihatan familiar mengerem dan berhenti beberapa meter di depannya. Naya tahu motor itu beserta pengendaranya—laki-laki yang tadi balapan dengan Juna.

Lagi-lagi Naya ketakutan sampai reflek melangkah mundur waktu Noel turun dari motor, melepas helm fullface yang dipakainya, kemudian mendekat ke arah Naya.

"Ma-mau apa lagi kamu?" tanya Naya dengan suara gemetar, karena laki-laki di hadapannya terus mendekat ke arahnya, membuatnya ketakutan setengah mati.

"Aaaa!!!" Naya berseru waktu kakinya mengijak sesuatu sampai membuatnya nyaris terjatuh ke belakang.

Namun untungnya itu tidak terjadi karena Noel segera meraih salah satu tangan Naya yang terulur ke depan dan menariknya sampai tubuh gadis itu menubruk tubuhnya. Bisa Noel rasakan tangan Naya dingin sekali. Gadis itu pasti amat ketakutan sejak tadi, pikirnya. Ia bahkan langsung menarik tangannya sampai terlepas dari genggaman Noel dan melangkah mundur lagi.

Noel segera menurunkan buff yang menutupi setengah wajahnya. Membuat ekspresi gadis di hadapannya berubah 180°. Ketakutan di wajah Naya berganti keterkejutan.

"Ka-kamu ... yang kemarin jatuh di depan halte, kan?" tanya Naya terkejut. Pantas saja sepasang mata laki-laki di hadapannya terasa familiar saat mereka pertama kali bertatapan di sirkuit tadi.

Senyum Noel merekah. Ia mendekat ke arah Naya yang sudah berhenti melangkah mundur sejak sesaat lalu. Kini mereka berdiri berhadapan.

"Kamu masih inget aku?" tanya Noel dengan senyum merekah. Ia kelihatan senang sekali.

Flashback.

Flashback

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Babu || Kim Junkyu (Re-write)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang