aneh.
hampir 3 hari Jaehyuk tidak masuk sekolah dan ia sama sekali tidak berpapasan dengan laki-laki itu di area apartement ketika berangkat.
Jeongwoo memainkan bola basket yang ada di tangannya dengan pikiran yang melayang kemana-mana memikirkan Jaehyuk.
nggak, ngapain juga gue peduli.
dirinya menggeleng ribut membuat Junghwan yang duduk santai di sampingnya terganggu.
"kenapa sih lo?"
Jeongwoo diam tidak menjawab.
"mikirin siapa? Jaehyuk ya?" tebak Junghwan.
Jeongwoo menoleh kaget karena temannya itu seperti bisa membaca pikirannya.
"hah? enggak" elaknya.
"gausah boong deh, lo ngelirik bangkunya Jaehyuk mulu dari kemarin. ga mungkin si Asahi, pasti lo lagi mikirin Jaehyuk!"
"gue enggak?"
"halah pret gue nggak percaya" ucap Junghwan.
laki-laki itu kemudian merapatkan tubuhnya di samping Jeongwoo sambil merangkul bahunya.
kedua tubuh mereka yang penuh keringat sebenarnya membuat Jeongwoo tak nyaman. akan tetapi meskipun ia tidak suka mengakuinya, temannya itu memiliki tenaga yang lebih besar darinya sehingga sulit baginya untuk menghindar.
"kalo lo penasaran banget, kenapa lo ga tanya Haruto?" ucap Junghwan sambil menunjuk laki-laki tinggi yang sibuk mendengarkan wejangan panjang lebar Jihoon dalam diam.
Jeongwoo melirik Haruto sebentar sebelum kembali beralih ke Junghwan.
"gue nggak penasaran dan lo jauhan dikit keringet lo bau"
"lo juga kali!"
Junghwan pun berdiri meninggalkan Jeongwoo untuk lanjut bermain.
merasa tubuhnya yang sudah lelah dan penuh keringat serta sesi latihan yang hampir habis, Jeongwoo memutuskan untuk izin berbenah dan ganti baju serta pulang lebih awal.
selesainya berganti, tidak sengaja ia berpapasan dengan Haruto yang ternyata juga pulang lebih awal.
entah mendapatkan motivasi dari mana, Jeongwoo mencegat langkah laki-laki itu sebelum memasuki ruang ganti.
Haruto memiringkan kepalanya bingung.
"mau apa lo?" tanya Haruto ketika Jeongwoo tak kunjung membuka mulutnya untuk berbicara.
"lo tau Jaehyuk kenapa?" ucap Jeongwoo akhirnya menemukan keberanian untuk bertanya.
Haruto diam sebentar dengan muka datarnya.
"demam" jawabnya singkat.
"tiga hari?"
"iya, minggir"
dengan kasar laki-laki itu mendorong tubuh Jeongwoo yang sedari tadi menghalangi pintu.
pada akhirnya Jeongwoo tidak mendapatkan informasi yang dia inginkan dan waktunya hanya terbuang sia-sia.
emang idenya Junghwan gaada yang bener.
merasa dongkol, Jeongwoo akhirnya memutuskan untuk pulang saja.
ia sudah sangat lelah.
****
Jeongwoo berjalan santai sambil sesekali menguap menuju lobby apartement. rasa kantuk telah menggerayangi dirinya sedari tadi sehingga ia sangat tidak sabar untuk sampai di apartementnya dan tidur di kasur empuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Only Exception || JeongJae
أدب الهواةi never believe in love... but you are the only exception. bxb || Dom!Jeongwoo Sub!Jaehyuk || dont read if it is not your cup if tea || typo & kesalahan grammar harap dimaklumi || semua pict dari pinterest start: 24 November 2023 end: