3 - Tapeworm

49 8 37
                                    

Sebelum baca... Yuk, pencet bintangnya dulu, hehe...

Mohon maaf ya kalau ada typo dan kesalahan pas nulisnya. Belum di revisi soalnya.

Jangan lupa tinggalkan komentar!

Happy reading!

(。•̀ᴗ-)✧


**

"Apa yang terjadi?!" Pria dengan setelan jas hitam di tubuhnya itu tampak marah. Ia meremat ponsel yang ada di tangannya dengan perasaan kacau.

"Daerah Seoul beberapa sudah dipenuhi dengan monster cacing itu, Tuan."

"Bagaimana bisa? Bukankah tempat itu sudah dihancurkan, beberapa hari lalu? Bagaimana bisa monster itu menyebar ke kota?"

"Aku tidak tahu pasti, Tuan. Kita harus segera memanggil dokter yang menangani penelitian itu."

"Bawa dia kemari! Bawa dokter sialan itu kemari! Gara-gara dia aku harus rugi puluhan miliar kalau begini!"

***

"Hyung, sepertinya ada yang datang ...," ucap Jimin dengan nada berbisik. Ia menatap ke arah tangga dengan raut cemas.

Mendengar itu, Seojin dan Taehjung pun menoleh ke arah tangga dengan posisi bersiap, kalau-kalau ada monster yang tiba-tiba muncul dari sana, ia akan menebasnya dengan pisau yang ia bawa.

Untuk beberapa saat suasana kembali sunyi, yang terdengar hanya suara sayup-sayup langkah kaki seseorang dari arah tangga lantai 5.

"Seojin-ah..., it-u ka-u? Bibi kesakitan ..., Tolong ...." Suara lirih itu terdengar dari arah tangga.

Ya, itu suara bibi Sun yang tengah merintih minta tolong. Tunggu! Bukankah bibi Sun sudah mati?

Taehjung melirik ke arah Jimin dan Seojin, ia merasakan bulu kuduknya berdiri karena merinding takut.

"Bagaimana ini, Hyung? Kita tidak ada jalan lain selain tangga itu untuk turun ke lantai 3," katanya dengan suara begitu samar, hanya mereka bertiga yang bisa mendengarnya.

Namun, belum sempat Seojin menjawab pertanyaan Taehjung. Monster yang telah menyatu dengan tubuh Bibi Sun menyerang dengan lidah begiginya ke arah Seojin.

"Hyung!!" Taehjung berteriak.

Dan itu jelas membuat Seojin reflek mengelak dengan cepat, bahkan Jimin dengan sigap memotong kepala lidah itu dengan pisaunya.

"Kau tidak apa-apa, Hyung?" Jimin menatap ke arah Seojin dengan perasaan cemas.

Seojin terkejut, dadanya naik turun mengatur napas. Beruntung, Jimin dengan cepat memotong lidah itu. Jika tidak. Mungkin ia sudah tertusuk dan mati.

Ketiganya melirik potongan lidah yang baru saja jatuh ke lantai. Mereka begidik ngeri melihatnya. Lidah itu masih menggeliat hidup.

Agghhh!

Monster itu, tiba-tiba mengerang marah, dan berlari cepat ke arah mereka bertiga.

THE HALF - BTS Fanfiction [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang