bab 2 (DNA)

6.2K 346 7
                                    

hai hai hai ,.. hehee

masih nungguin nggak nih, kebetulan aku lagi senggang jadi bisa nerusin nulis bab 2 ini

happy reading guys

enjoy~~


di dalam ruangan yang serba putih terlihat para smith family sedang berdiri mengelilingi brankar zee yang masih setia menutup mata, dokter jhon bilang zee akan sadar dalam waktu dekat tapi sepertinya zee tertidur nyenyak.

"kenapa bocah ini terlihat sangat lucu dan sedikit mirip dengan wajah bentley waktu kecil"

"imut sekali anak ini"

"haruskah aku tes DNA dengan anak ini, kenapa dia sangat mirip dengan ku waktu kecil"

sepertinya harus, iya harus" batin seseorang di dalam ruangan itu.

bentley langsung pergi begitu saja saja dari ruangan itu dengan tergesa-gesa menuju ruangan dokter jhon, perlu diketahui dokter jhon ini adalah salah satu dokter pribadi dari keluarga smith ya.

braakkk

"heii!!,.. apa yang kau lakukan!!" teriak dokter jhon sontak berdiri dari duduk nya karena terkejut dengan suara dobrakan pintu yang di buka dengan kasar, siapa lagi pelakunya kalau bukan bentley.

"lakukan tes DNA" ucap bentley dengan wajah datar tanpa rasa bersalah

"bicaralah dengan jelas ben, siapa lagi kali ini?" tanya dokter jhon, ini bukan kali pertama bentley tiba-tiba minta tes DNA pada nya, mungkin ini bisa jadi yang kesekian ratusnya.

"anak yang tadi" jawab bentley

"kurasa uangmu akan habis hanya untuk bayar tes DNA ben" ucap dokter jhon

"ya ya ya terserah mu saja, bahkan aku bisa membeli harga dirimu dengan uang jajanku jhon" ucap bentley lalu berlalu pergi dari ruangan itu.

"heyy!! jaga ucapan mu sialan!! bagaimana bisa aku semurah itu!!" teriak dokter jhon, menyebalkan sekali teman laknat nya ini.

"aku mau besok hasilnya sudah ada" teriak bentley yang sudah hampir hilang dari pandangan jhon.

" haiissshhh!! orang itu, untung kaya, kalo tidak sudah kubuang ke laut selata" gerutu jhon sambil mencari kontak untuk menghubungi bawahannya.

#..__..#

kelopak mata zee perlahan terbuka, kepalanya terasa sangat pusing sekarang. matanya bergulir seakan mencari sesuatu tapi yang zee llihat malah deretan wajah datar dengan tatapan mata tajam menuju ke arah nya, heeiii, anak kecil mana yang tidak takut jika dilihat begitu dengan orang asing lagi.

"bagaimana keadaan mu? apa ada yang sakit?" tanya liyana dengan perlahan berjalan mendekat kearah brankar milik zee.

"hiks huuuaaaaa,...ibuuuu... zee hiks ma-u ibu..huaaaaa" pecah sudah tangis zee dia takut berada ditempat asing, bahkan tempat ini terasa lebih seram daripada ibunya saat marah.

"ssstttt,.. sudah jangan nangis, nanti dadamu sesak, sudah tak apa mereka baik, tidak jahat" ucap liyana dia dengan segera menggendong zee agar berhenti menangis.

"jangan mmenatapnya seperti itu, kalian membuatnya takut" tambah liyana sambil memandang laki-laki berwajah datar yang masih setia berdiri dengan wajah datar nya.

"baiklah, aku akan pulang" ucap albert sambil menarik pelan tangan amber agar ikut bersamanya.

"kalian juga pulang, biarka liyana dan avar yang menjaga nya" lanjutnya lalu berlalu pergi.

BABY ZEE ( Hiantus )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang