Prolog

8.9K 393 0
                                    

happy reading...

enjoyy~~

Sore ini hujan begitu deras menyiram bumi beserta penghuninya. Kaki kecil yang terlihat rapuh itu terus saja berlari menembus deras nya hujan, tidak peduli dengan kulitnya yang sudah putih keriput karena kedinginan, dia hanya berpikir untuk cepat sampai rumah sekarang.

Hari sudah semakin gelap, tapi hujan belum juga reda, bocah kecil itu masih terus berlari kecil berharap cepat sampai pekarangan rumah. Dia adalah ALKAINZEE ZUDITH S, bocah berumur 4 tahun itu baru pulang kerja, iya kerja zee bekerja sebagai pemulung, dia selalu bangun pagi yang di awali dengan menyapu rumah, cuci piring, dan cuci baju, lalu setelah nya zee akan pergi untuk mengumpulkan botol dan kardus bekas untuk dijual tempat mang ucup.

Disinilah zee sekarang, di depan rumah sambil menatap rumah sederhana di bawah air hujan yang hampir reda dengan perasan takut.

"ibu pasti malah kalo liat zee balu pulang jam segini" zee menatap rumah nya dengan sendu, ibunya sering memarahinya bahkan tak jarang ibunya itu juga berprilaku kasar kepadanya,

"zee takut ibu malah kalo tau zee pulang gak bawa uang" kaki kecil dengan tubuh yang basah kuyub itu berjalan sangat pelan sampai didepan pintu rumah. Tangan nya terangkat untuk mengetuk pintu kayu dengan pelan, lalu mencoba untuk menarik bibir nya agar tersenyum manis, berharab ada malaikat baik yang membukakan pintu untuk nya.

TOK

TOK

TOK

"ibu zee pulang"

TOK

TOK

TOK

"Ibu..."

Lalu terdengar samar langkah kaki tergesa mendekati pintu kayu itu.

Cekleekk

Pintu kayu itu terbuka lalu tampaklah sesosok perempuan tinggi dengan rambut hitam ikal, memiliki wajah garang , bibir tebal, dengan kulit kecoklatan. Wanita yang sering zee panggil ibu itu bernama IKA LAYM BIRDTS sedang berdiri menghalangi pintu dengan mukan yang sudah memerah menahan marah.

"dari mana saja kamu! HAHH!!!"

Zee tersentak kaget saat suara keras itu tiba-tiba melengking bersamaan dengan tangan besar yang menarik tangan zee dengan kasar hingga tubuh zee yang sangat ringkih itupun sesekali terseret karena tak bisa menyeimbangkan langkah besar ika.

"mana uang hasil mulung kamu hari ini!!!"

Tangan kecil zee terulur untuk memberikan uang hasil kerja keras nya kepada ika dengan tangan gemetar.

"apa-apaan ini, apa hanya ini yang kamu dapat, HAHH!!," badan kecil zee terhempas kedinding kamar, ahh lebih tepatnya gudang yang dijadikan kamar. Zee hanya bisa menangis merasakan tubuhnya yang kedinginan karena terkena hujan tadi bertambah menjadi sakit dan nyeri.

"ma maaf ibu, zee ha hanya bisa dapat segitu, becok zee akan belusaha buat kumpulin lebih banyak lagi botol dan kaldus bekas nya" bibir mugil itu bergetar karna menahan dingin di tambah rasa takut karna kemarahan sang ibu.

"oke, bagus! Hari ini kamu tidak ada jatah makan karena uang yang kamu bawa sangat sedikit" ika berkata sabil melangkah pergi meninggalkan zee yang terduduk dengan badan gemetar.

Huuffhhh..

Helaan nafas zee terdengar sangat lega saat melihat monster yang menjelma menjadi ibunya itu pergi menjauh dari kamarnya.

"zee halus ganti baju bial besok nggak sakit, jadi besok bisa kelja lagi" mulut kecil itu terus saja bergumam sambil berusaha untuk bangkit dari posisi duduknya.

"aduhh... zee lapel, tapi ibu bilang zee ndak boleh makan" setelah berganti baju zee duduk di atas karpet tidur nya sambil memegangi perutnya yang terasa perih.

"zee tidul aja deh, biar lapal nya ilang, besok pagi balu zee makan kalo udah uang" bibir mugil itu lagi-lagi bergumam untuk mencoba meyakinkan diri.

"yang sabal ya peyut, angan cakit, zee janji besok akan makan kalo zee dapat banyak botol dan kaldus bekas nya" bocah kecil itu terus aja bergumam hingga matanya terpejam dan tertidur dengan menahan lapar nya.

gimana lanjut bab 1 nggak nih??

vote dulu nggak sih biar kedepanya aku makin semangat up nya

eemmm...makasihh plenn,..papayy

BABY ZEE ( Hiantus )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang