003

122 68 148
                                    

Mobil BMW terparkir di depan SMA BIANTARA, setelah berpamitan dengan Reygan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mobil BMW terparkir di depan SMA BIANTARA, setelah berpamitan dengan Reygan. Kini Zayara berjalan menuju ruang OSIS untuk melakukan pengarahan kegiatan yang akan di laksanakan selanjutnya.

Zayara berjalan menyusuri koridor sekolah, terlihat masih sangat sepi. Bahkan anak-anak lain pun belum berangkat ke sekolah. Zayara sengaja datang pagi-pagi karena ia tak mau terburu-buru nantinya.

"Lo udah dateng Ra," celetuk Thalia yang tiba-tiba di belakang Zayara.

Zayara terpelonjak kaget, lalu menatap tajam ke arah Thalia. "Hish, ngagetin aja. Aku kira penunggu sekolah," ucapnya.

Zayara dan Thalia memutuskan masuk ke ruang OSIS, sambil menunggu OSIS lain datang. Zayara dan Thalia melanjutkan beberapa kerjaan yang sempat tertunda kemarin.

"Gue kemaren merhatiin lo lagi deket sama anak kelas 10 deh," ucap Thalia membuka percakapan.

Zayara yang awalnya menulis kini menatap ke arah Thalia. "Iya, tapi gak lumayan deket juga," jawab Zayara.

Thalia menganggukkan kepalanya, lalu duduk di samping Zayara. "Cowo yang deketin lo ganteng loh Ra, dia ada keturunan Belanda ya?" tanya Thallia.

"Kurang tau, tapi kalau di lihat-lihat dari mukanya sepertinya iya," jawab Zayara yang masih menulis di bukunya.

"Gue baru lihat lo deket sama cowo lagi Ra, setelah kejadian buruk itu," kata Thalia.

Aktivitas menulis Zayara berhenti, lalu menatap ke arah Thalia. "Gue takut kalau kejadian itu terjadi lagi," ucap Zayara sembari menunduk.

Thalia paham bagaimana perasaan Zayara saat ini, kejadian yang membuatnya takut untuk mencintai seseorang lagi. Thalia juga sangat amat paham bagaimana terpuruknya Zayara saat mengalami kejadian naas itu.

Thalia tersenyum menatap Zayara sendu. "Semua itu gak bakal terjadi lagi, percaya deh sama gue," ucap Thalia meyakinkan.

Zayara mengangguk lalu mengulas senyum. Tak lama setelah itu pintu ruang OSIS terbuka, pertanda ada anggota lagi yang masuk. Zayara dan Thalia langsung menyibukkan diri mereka masing-masing, seolah-olah tak terjadi apa-apa tadi.

"Kak Rara, di cariin kelas 10 tuh," celetuk siswa yang baru masuk bername tag Zavier.

Zayara menoleh ke sumber suara, lalu bangkit untuk menemui seseorang yang di maksud Zavier tadi. Benar saja di sana ada dua siswi yang mencari Zayara.

"Kenapa?" tanya Zayara.

Siswi tersebut langsung memberikan coklat dan bunga pada Zayara. Bola mata Zayara menatap coklat dan bunga yang ada di tangan siswi itu.

Zayara menaikan satu alisnya. "Dari siapa?" tanyanya.

Salah satu siswi tersebut menunjuk ke arah lapangan, di sana ada Rama yang berdiri di bawah pohon sambil menatap ke arah mereka. Zayara menoleh ke arah lapangan, lalu tersenyum tipis.

RAMA & KOTA MALANGWhere stories live. Discover now