006

32 13 18
                                    

Mobil sport milik Rama membelah jalanan Kota Malang pada sore ini, di perjalanan Rama tak berhenti tersenyum

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mobil sport milik Rama membelah jalanan Kota Malang pada sore ini, di perjalanan Rama tak berhenti tersenyum.

Ia sangat senang karena hari ini bisa mengajak Zayara keluar, tak butuh waktu lama. Mobil milik Rama memasuki pekarangan rumah milik
Zayara. Rama segera turun untuk meminta izin pada Ayah dan Bunda Zayara. Sebelum masuk Rama memperhatikan halaman luas rumah milik keluarga Zayara.

Sangat asri menurutnya, di sana terletak gazebo dan kebun bunga yang menambah keindahan halaman itu. Rama menginjakan kaki dan segera mengetok pintu.

Tak butuh waktu lama pintu terbuka dan menampilkan sosok wanita yang lanjut usia, Rama tersenyum dan menyalami wanita itu.

"Rama, ya?" tanya Revinna dengan tersenyum hangat pada Rama.

Rama mengangguk sopan sembari tersenyum. "Iya Tante, mau jemput Kak Rara," ucapnya.

"Iya, ayo masuk dulu," titah Revinna.

Rama mengikuti Revinna dari belakang, saat masuk ke rumah milik Zayara. Rama memperhatikan lalu tersenyum tipis melihat design dan hiasan klasik yang berada di setiap sudut rumah itu.

"Kamu duduk dulu ya, biar Tante buatin minum buat kamu" ucap Revinna.

"Eh gak usah repot-repot Tante,"

"Gak apa-apa, nunggu Zayara itu lama banget. Biar Tante buatin minum dulu ya," kata Revinna yang langsung melenggang pergi meninggalkan Rama.

Rama masih memperhatikan setiap sudut rumah Zayara, di sana terletak foto besar yang terpajang di dinding ruang tamu. Rama melihat di situ Zayara tersenyum bahagia. Di sana ada lelaki yang berdiri di samping Zayara, Rama berfikir mungkin itu Abang atau Adek Zayara.

Tanpa sadar sedari tadi Rama di perhatikan oleh Reygan yang sedang menatapnya asing.

"Siapa kamu?" tanya Reygan.

Rama langsung menoleh ke arah sumber suara. Reygan berjalan ke arah Rama lalu duduk. Ia masih menatap heran remaja di hadapannya saat ini.

"Saya Rama, Om," ucapnya sembari tersenyum.

Reygan mengangguk paham. "Kamu temannya Kenzo atau temannya Zayara?" tanya Reygan.

Rama terdiam sebentar. "Saya temannya Kak Rara, Om. Tujuan saya ke sini ingin mengajak Kak Rara untuk ke Paralayang, apakah boleh?" Izin Rama.

Mata Reygan mengintimidasi Rama. "Paralayang? Sama kamu aja?" Tanyanya.

Rama mengangguk sopan sembari tersenyum. Ia paham apa yang sedang di pikirkan Reygan saat ini. "Saya gak bakal ngapa-ngapain Kak Rara kok Om, saya juga janji bakal bawa Kak Rara pulang dengan keadaan selamat tanpa ada lecet sedikitpun."

"Apa janji kamu bisa saya pegang?"

Rama mengangguk mantap, ia memberikan kartu namanya pada Reygan. "Jika Om masih kurang percaya, Om bisa datangin rumah saya kalau semisal nanti saya bawa Kak Zayara dengan keadaan yang luka."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 27 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

RAMA & KOTA MALANGWhere stories live. Discover now