"Lulus SMA nanti, aku bakal lanjutin pendidikan aku di Malang Ram. Biar nanti kalo aku kangen kamu, aku bisa langsung ketemu kamu. Aku gak mau jauh-jauh dari kota ini, selain Indah Di sini juga ada kamu," Zayara Lintang Maharani.
Start : 05 Septembe...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Bel pulang sekolah telah berbunyi, seluruh siswa SMA BIANTARA kini sudah berhamburan untuk pulang ke rumah masing-masing.
Zayara, gadis pemilik lesung pipi itu kini masih di ruang OSIS untuk menyelesaikan seluruh pekerjaannya. Zayara masih fokus menatap layar laptop tanpa ada niat sedikitpun untuk beralih.
Thalia menatap Zayara lekat, patnernya ini sangatlah ingin segera menuntaskan seluruh pekerjaannya yang sempat tertunda.
"Pulang ayo, Ra." ajak Thalia yang duduk di samping Zayara.
Zayara menggelengkan kepalanya pelan, tangannya bergerak lihai mengetikan sesuatu di keyboard laptop miliknya.
"Selesaiin di rumah aja,"
"Malam ini aku mau jalan, kalau gak di selesaiin sekarang nanti malah aku gak bisa keluar," ucap Zayara.
Thalia menganggukkan kepalanya. "Gue temenin."
Zayara masih fokus menatap layar laptopnya, sesekali ia melirik ke arah Thalia yang sedang memainkan Handponenya.
"Ini yang jadi ketua OSIS siapa, yang ngerjain kerjaannya siapa," ucap Zayara dalam hati. "Nasib dah jadi babu."
"Lia," panggil Zayara.
Thalia menoleh ke arah Zayara dengan satu alisnya yang terangkat.
"Kamu lanjutin kerjaannya, aku malam ini mau keluar," ucap Zayara.
"Kemana?"
"Paralayang," ucap Zayara sembari memasukan barangnya ke dalam tas.
"Sama Rama?"
Zayara mengangguk sebagai jawaban, lalu ia membuka ponselnya untuk melihat beberapa pesan masuk.
Semesta Narama N. Online
|Nanti gue jemput jam setengah empat ya Kak.
|Jangan pakai baju pendek ya, nanti lo sakit.
Seen 13.30 WIB
Iya Rama. |
Nanti kamu ke sini hati-hati ya|
Seen 13.50 WIB
Zayara kembali menutup ponselnya, ia bangkit dari tempat duduknya untuk keluar dari ruang OSIS. Zayara dan Thalia berjalan beriringan di tengah-tengah koridor yang sudah sepi.
Mungkin tinggal mereka saja yang terakhir di sekolah. Siang ini Zayara pulang bersama Thalia. Karena Ayah Zayara sedang ada meeting mendadak di kantornya.
Zayara dan Thalia berjalan menuju parkiran, benar saja. Parkiran sudah sangat sepi, hanya ada mobil milik Thalia saja yang terparkir di sana.
