Pagi ini menjadi pagi yang sangat sibuk bagi Rose gadis itu sudah harus berangkat pagi-pagi sekali menuju kampus hanya untuk mengejar dosen pembimbingnya. Mulai hari ini, Rose sudah harus mulai menyusun skripsinya.
Gadis itu mengistirahatkan diri nya pada kursi yang ada di depan ruang dosen usai berlarian dari parkiran menuju ke depan ruang dosen fakultas.
Dari kejauhan, Rose sudah bisa melihat pak Joon wo berjalan menuju ke arahnya, lebih tepatnya menuju ke ruang dosen. Pak Joon wo adalah dosen pembimbingnya, dan gadis itu rela datang sepagi ini hanya demi untuk menemuinya.
"Selamat pagi pak," Ucap Rose menyapa Pak Joon begitu ia sampai di depan ruang dosen.
"Pagi sekali kamu datang. Rose, kan?"
Tanya pak Joon.Rose, mahasiswi tingkat akhir universitas Seoul. Hari ini ia sudah memulai aktivitas bimbingan untuk mengejar targetnya untuk lulus tepat waktu.
Seusai bimbingan dengan pak Joon selama satu jam, akhirnya Rose bisa sedikit bernafas lega karena pak Joon mengarahkan dengan cukup baik, dan gadis itu bisa menemukan titik terang mengenai hal yang hendak ia angkat dalam skripsi penulisannya.
Setelah obrolan pagi hari bersama dosennya selesai, Rose memutuskan untuk menghabiskan hari di arion cafe yang berada di kampusnya. Usai memesan minuman untuk menemani nya mengerjakan skripsi, gadis itu duduk dan membuka buku nya.
"Rose! Rose Rose Rose Rose...." Teriak suara yang sudah tidak asing lagi ditelinga Rose, suara sahabat nya sejak kecil ia adalah, Lisa.
"Apa?" Ucap Rose tanpa memalingkan pandangan nya dari buku yang ada di tangannya.
"Lo udah bimbingan ya hari ini? Kok cepet? " Tanya Lisa."Hari ini gua sengaja datang pagi hanya untuk ketemu pak Joon, sebelum dia sibuk ngajar di siang hari." Ucap Rose.
"Gua juga dateng pagi pagi, tapi gua malah disuruh nunggu sampai dia selesai ngajar." Ucap Lisa."Siapa?" Tanya Rose
"Bu Eunjoo." Ucap Lisa sambil menopang dagunya menatap Rose yang tidak sedikitpun mengalihkan pandangannya dari buku yang ada ditangannya."Fokus banget sih,ros? Gak perlu buru-buru gitu dong." Ucap Lisa sambil menarik buku yang ada di tangan Rose dan membuat gadis itu langsung tersentak.
"Heh! Jangan main tarik-tarik sembarangan gitu dong." Ucap Rose sambil menarik kembali buku Yang ada di tangan Lisa.
"Oh iya, nanti sore abis gua bimbingan temenin yuk ke toko buku, pleaseee?" Ucap Lisa.
"Ngapain?" Tanya Rose."Mau beli buku catatan, please?" Bujuk Lisa lagi.
"Oke...." Ucap Rose.*****
Selama satu minggu penuh, Rose selalu datang pagi-pagi sekali hanya untuk memenuhi jadwal bimbingannya, ia benar-benar merasa lelah sekali karena cukup sulit baginya untuk bangun di pagi buta hanya untuk mengejar-ngejar dosennya.
Gadis itu menyandarkan dirinya di kursi sambil menghela nafas panjang dan memejamkan matanya sesekali. Datang pagi membuatnya serasa kembali seperti masa-masa sekolah dahulu, yang harus bersiap, memakai seragam, dan datang ke sekolah sebelum bel berdering.
Seorang pria kemudian duduk tidak jauh di sebelah Rose, pria itu menundukkan kepalanya ke bawah yang membuat wajahnya sulit terlihat.
Rose mengabaikan kehadiran pria yang duduk di sampingnya itu dan mengipasi dirinya sendiri menggunakan kedua telapak tangannya karena siang itu cukup panas.
"Apa skripsi semenyulitkan itu?" Tanya pria di sebelah Rose secara tiba-tiba yang langsung membuat Rose tersentak kaget.
"Hah?" Ucap Rose, hanya respon itu yang terlontar dari mulutnya.
"Aku juga murid bimbingan pak Joon." Ucapnya lagi."Oh, ya? Memangnya kita sejurusan?" Tanya Rose penasaran, karena jujur saja ia tidak pernah melihat pria ini sebelumnya atau mungkin Rose yang tidak mengenali wajah pria itu karena ia tadi menundukkan kepalanya. Sesaat setelahnya, pria itu itu menoleh kearah Jisso dan mengangkat tundukan kepalanya.
Cha eun woo, dia adalah senior yang berada satu tahun diatas Rose. Siapapun tahu siapa itu Cha eun woo, termasuk Rose, karena ia cukup populer. Namun, sepertinya ia memang jarang datang ke kampus akhir-akhir ini.
"Loh, kak Cha eun woo, aku pikir siapa," Ucap Rose.
"Benar kan kamu bimbingan dengan pak Joon juga?" Tanya eun woo
"Iya, kak. hmm... Kenapa aku baru melihatmu lagi, ya?" Tanya Rose."Aku mengambil cuti setahun baru bisa masuk kuliah lagi," Ucap eun woo
"Ooh-" Ucap Rose singkat, ia tidak mau bertanya lebih lanjut.Rose mulai merasa bahwa ada beberapa mahasiswi yang menatapnya dan eun woo Sejak tadi. Tidak heran, karena eun woo Memang cukup populer di kampus. Apalagi setelah ia mengambil cuti setahun, ia langsung membuat seisi kampus mencari-carinya.
"Apa itu Cha eun woo?"
"Kapan dia kembali?"
"Kenapa dia duduk bersama gadis itu?"Rose bisa mendengar dengan sangat jelas bisikan-bisikan mahasiswi yang melewati tempat dimana dirinya dan Cha eun woo duduk sekarang.
"CHA EUN WOO -AH!!!!!!!" suara dari kejauhan.
Jungkook, dia adalah sahabat dekat Cha eun woo. Jungkook Pasti merasa kesepian saat eun woo Mengambil cuti setahun dari perkuliahan. Rose bisa melihat sudut-sudut bibir eun woo yang akhirnya tersenyum begitu melihat Jungkook datang dan memeluknya.
"Kenapa lo gak ngabarin kalau hari ini masuk? Dasar!" Ucap Jungkook Kemudian merangkul eun woo.
"Buat apa?" Tanya eun woo. Rose yang sedari tadi memperhatikan bisa di bilang cukup terkejut melihat keakraban eun woo dengan sahabat nya itu.
"Ayo makan, traktir." Ucap Jungkook.
"Ayo. Aku akan menemui mu lagi nanti----" Ucap eun woo Kepada Rose.Kemudian Jungkook Dan eun woo Berjalan beriringan menuju kantin kampus. Begitu berjalan beberapa meter dari Rose, eun woo Kembali melirik gadis itu sesaat, lalu pergi.
Rose tersentak. Apakah barusan eun woo mengatakan bahwa ia akan menemui nya lagi?
Tidak mungkin.
♛┈⛧┈┈•༶༶•┈┈⛧┈♛
Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Maaf
Jika ada kata yang menyinggung ataupun tidak enak dibaca.Terimakasih buat kalian yang sudah baca, jangan lupa vote yaaa.
Thankyou thankyou'◡'Salam hangat
=Grizellyn Vellyne Alvzesta=
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA MY FIRST LOVE
FanfictionAku Wanita yang terjebak cinta dengan seorang pria dan aku sangat mencintainya sekaligus orang yang sangat aku percaya ternyata dia menyembunyikan identitasnya sebagai seorang mafia terkejam di negaranya sekaligus pembunuh ratusan nyawa. Dan aku bin...