6. Sushi & Karaoke Night

48 8 0
                                    

Sebelum masa perkuliahan mereka dimulai, Zavian berencana untuk mengajak Melvan, Hans, dan Harsa berkeliling di sekitaran Tokyo. Ia mengabari mereka di grup chat yang dibuat dua hari yang lalu oleh Melvan.

Mereka bertiga mengiyakan ajakan Zavian untuk berkeliling Tokyo. Toh, mereka juga belum begitu mengenali tempat yang akan mereka tinggali selama beberapa tahun ke depan. Berbeda dengan Zavian yang memang sudah berkali-kali menghabiskan waktu di sini, ia lebih mengenali Tokyo dibandingkan mereka.

"Kita mau kemana, sih Zav?" Melvan bertanya setelah mereka semua berkumpul di lobby apartment mereka.

"Ke sekitaran Tokyo Tower, dari sini kita pakai Taxi aja biar cepet, sekitaran 20-30 menit juga sampe. Gue yang bayarin, aman kok," jawab Zavian.

"Repot-repot amat dah, Zav. Padahal ga papa, kita kan emang mau main bareng-bareng," ujar Hans.

"Udah santai aja, sebagai tanda perkenalan gue kok," timpal Zavian dengan kekehan di akhir ucapannya.

Harsa hanya diam mematung di tengah-tengah Melvan dan Zavian. Hans dan Melvan menyadari sikap Harsa yang sedikit canggung itu. Entah apa yang membuatnya begitu. Mungkin, memang moodnya sedang tidak baik. Atau mungkin, karena Zavian yang merangkul pundaknya untuk sepersekian detik diawal mereka bertemu tadi.

Singkat cerita, mereka telah sampai di tempat yang mereka tuju. Mereka berencana akan berjalan-jalan di sekitaran Tokyo Tower dan menghabiskan waktu bersama dengan makan-makan dan juga karaokean. Mereka memilih waktu di malam hari karena menurut mereka, Tokyo Tower akan lebih indah untuk dinikmati di malam hari. Serta mereka pun ingin menikmati city light Tokyo di malam hari.

"AAAAA Tokyo Tower secantik itu ya ternyataa!!" Harsa berjingkrak semangat menggoyang-goyangkan badan Hans dengan jahil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AAAAA Tokyo Tower secantik itu ya ternyataa!!" Harsa berjingkrak semangat menggoyang-goyangkan badan Hans dengan jahil. Hans hanya menatapnya lelah merespon temannya yang sedang bersemangat ini.

"Excited banget sih Sa," ucap Zavian dengan tawa jahilnya itu pada Harsa. Harsa hanya cengengesan membalas ucapan Zavian itu.

"Kemana dulu nih enaknya?" Hans bertanya kepada kawan-kawannya itu. Melvan bergumam menanggapinya.

"Kita makan dulu aja lah ya," ucap Melvan. Yang lain pun menyetujuinya. Lalu mereka pergi ke sebuah restoran yang menarik perhatian mereka.

Sebuah restoran sushi dengan rating tinggi dan termasuk restoran favorit di daerah sekitaran Tokyo Tower. Mereka pun memesan makanan di sana dan menikmatinya bersama sembari berbincang-bincang ringan.

Melvan duduk bersampingan dengan Harsa, sedangkan Hans duduk bersama dengan Zavian. Dengan posisi Melvan berhadapan dengan Hans, dan Harsa yang berhadapan dengan Zavian.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PertigaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang