Hari pertama mereka memilih jurusan yang mereka pilih pun mulai, dari Hans yang memilih Jurusan Politik Ekonomi karena emang asal masuk gara-gara penasaran doang.
.
.
.
Harsa milih jurusan Psikologi
karena dia dikekang orangtuanya buat selalu jadi top student di sekolah, dan walupun dia kuliah di luar negeri, orangtuanya tetap ngekang dia dengan tuntutan dia harus kuliah psikologi. Untuk Zavian, dia milih jurusan Sejarah Seni karena dia waktu kecil sering diajak orangtuanya ke konser musik atau orkestra. Alhasil dia juga tertarik sama seni musik, pas beranjak remaja dia selalu belajar alat-alat musik baru, salah satunya biola. Waktu sekolah, dia sempet pindah di pertengahan SMA dari sekolah swasta biasa ke sekolah swasta seni, otomatis dia mendalami seni musik di sana. Tapi, dia pengen buat lebih tau tentang seni yang lain juga, apalagi sejarahnya. Ditambah orangtuanya juga yang emang orang-orang seni, kayak ibunya yang seorang pianist sama ayahnya yang seorang arsitek dengan hobi sampingan melukis. Jadilah dia pilih jurusan sejarah seni.
.
.
.
Kalau Melvan, dia milih jurusan Studi Perancis karena orang tua dia ada keturunan darah Perancis, otomatis dia ingin menguasai Bahasa Perancis. Juga, keluarga Melvan memiliki perusahaan terkenal di Perancis. Untuk menjadi penerus Perusahaan, Melvan harus fasih bahasa Perancis. Maka dari itu, dia memilih jurusan Studi Perancis.
.
.
.
.
.
.
Pagi-pagi buta begini mereka udah dibuat pusing dari mulai harus pilih jurusan apa yang mereka mau dan klub apa yang mereka pilih karena universitas Waseda engga ada organisasi mahasiswa, hanya ada klub atau kalau di Indonesia namanya ekstrakulikuler nah...
Sekarang waktu nya mereka pilih klub apa yang mau mereka ikutin. Sebenarnya engga wajib sih maunya mereka aja, tapi yang ikut Klub cuman Harsa, Zavian, sama Melvan. Hans gamau ikut masuk klub, katanya sih males ikut kaya gitu bikin cape.
.
.
.
.
.
.
Akhirnya mereka udah nentuin Klub apa yang mereka pilih.
Harsa: modern dance club.
Sejak sedari dulu, Harsa itu emang udah seneng dance, tapi ga pernah di support orangtuanya alhasil dia harus nyembunyiin bakatnya gitu, jadi dia ngejadiin kuliah jauh dari ortu ini sebagai kesempatan juga buat ngelanjutin bakatnyaZavian: photography
dia pikir udah cukup buat dia belajar tentang seni di jurusan yang dia ambil, tapi dia juga lumayan suka photography ditambah dia punya kamera yang udah jarang digunain, dia pikir lebih baik dia gunain lagi kamera itu dan masuk club ini. Ditambah juga, kalau dia lagi belajar tentang sejarah seni sambil datengin tempat-tempat, dia bisa foto-foto dengan skill nya dari club photography ini.Melvan: music.
dia emang dari dulu anaknya suka music banget bahkan music taste dia bagus-bagus ga kaya temen-temennya. Dari kecil suka banget yang namanya main Drum atau Guitar listrik dia juga pengen banget jadi ketua klub music tapi belum kesampean aja sih karna penyakit yang dia punya, makanya kadang suka ganggu kegiatannya, yaa semoga aja sekarang dia bisa jadi ketua Klub Music mengantikan Ketua Klub yang lama.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Selesai mereka pilih Jurusan dan Klub, mereka diharuskan ke gedung Jurusan yang mereka pilih karena ga mungkin dong beda Jurusan tapi satu gedung. Jadi alhasil, mereka harus pisah, mungkin jam pulang mereka pun Beda-beda. Mereka ga ada waktu buat ngobrol karena panitia sudah menyuruh mereka untuk pergi ke gedung jurusan yang mereka pilih
.
.
.
Sesampai Hans di gedung jurusan Politik Ekonomi, dia di buat kesal karena tadi saat pemilihan kegiatan klub lama sekali."haduhh kenapa tadi lama banget sih yang milih kegiatan Klub mana panas banget lagi," di saat dia ngeluh tanpa sadar, dosen pun sudah masuk dan memberi sambutan kepada mahasiswa baru dan pelajaran pun dimulai...
.
.
.
Akhirnya Harsa sampai di gedung jurusan Psikologi, dia happy karena saat pemilihan tadi, dia duduk berdekatan dengen Zavian. Tapi, dia sedih juga karena beda Jurusan dengan Zavian."gue seneng banget tadi duduk deket Zavian tapi sedih juga beda jurusan ahh gimana sih," Batin Harsa. Dosen dia pun masuk ke kelas mereka. Yaa seperti biasa memberi sambutan kepada mahasiswa baru.
.
.
.
Sampailah Zavian ke gedung jurusan
Sejarah Seni, dia seneng banget akhirnya bisa belajar Sejarah Seni karena emang itu hobby dia dan tentunya dia bisa lebih mengembangkan kemampuan Seni dirinya sendiri.
"seneng banget deh akhirnya bisa lebih ngembangin kemampuan Seni aku," batin Zavian. Dosen pun Sudah masuk dan memberi sambutan kepada mahasiswa.Saat melvan tiba di gedung jurusan Studi Perancis, entah kenapa mood nya sedang benar-benar buruk, mungkin karna penyakit nya yang buat dia menjadi seperti ini. Melvan takut penyakitnya kambuh lagi setelah sekian lama penyakitnya tidak pernah muncul karena munculnya sosok Harsa dalam hidupnya dan kini mereka di pisahkan karna beda jurusan dan di jurusan ini tidak ada yang dia kenal sama sekali, bahkan dia tidak tau apa ada orang Indonesia yang sama dengan dia atau tidak ada sama sekali. Di saat Melvan sedang memikirkan nasibnya tiba-tiba handphone nya bergetar yang artinya ada telefon masuk dan itu dari Harsa ternyata.
"Mel, kamu gapapa kan? disana ga terjadi apa-apa kan?" ucap Harsa yang dibuat khawatir karna dia takut terjadi sesuatu kepada Melvan.
"iyaa gapapa kok, Sa, aku baik-baik aja di sini. Cuman emang takut aja, apa lagi ga ada orang yang aku kenal disini," ucap Melvan meyakinkan Harsa agar jangan khawatirkan nya.
"beneran yaa Mel, kalo ada apa-apa cerita sama aku jangan di pendem sendiri, inget itu," ucap Harsa.
"iyaa.. tenang aja yaudah aku lanjut dulu yaa, dosennya udah dateng," kata Melvan.
"okeyy semangat yaa Mel."
"ok kamu juga," balas Melvan.
Panggilan pun berakhir....
"kenapa sihh harus gue yang punya penyakit ini.... semoga gue dapet pacar yang bisa ngerti sama penyakit gue karna yang tau penyakit ini cuman Harsa doang dan untungnya Harsa dateng di waktu yang tepat. Mungkin kalo ga ada Harsa, gue udah mati dan ga akan kuliah kaya sekarang ini" batin Melvan.
.
.
.
.Akhirnya, jam yang di tunggu-tunggu pun tiba yaitu, jam pulang. Yaa tapi jam pulang mereka beda-beda. Dari Hans yang jam pulangnya jam 5, Harsa jam 6, zavian jam 7 dan melvan entah kenapa jam pulang nya lebih lama yaitu jam 9, mungkin karna dosennya yang emang orang perancis langsung, dan orang perancis kebanyakan orangnya rajin. Maka dari itu waktu pulangnya lebih lama. Namun Harsa, Zavian, dan Melvan tidak langsung pulang, mereka masih harus melanjutkan kegiatan klub mereka kecuali Hans yang bisa langsung pulang dan istirahat.....
Yaa, seperti itu lah kehidupan mereka saat berkuliah, sangat melelahkan tetapi tetap menyenangkan.
*Jangan Lupa Vote yaa Bro💙*
KAMU SEDANG MEMBACA
Pertigaan
RomanceEnam mahasiwa penuh semangat berkumpul di Universitas Waseda, Jepang, membentuk ikatan persahabatan yang tak tergoyahkan. Namun, seiring berjalannya waktu, takdir membawa mereka melalui lika-liku kehidupan kampus yang menghidupkan bibit-bibit cinta...