IV

5 1 0
                                    


Segerombolan orang mulai keluar dari pintu gedung dimana seminar diadakan. Acara saat ini telah usai, seluruh hadirin mulai meninggalkan tempat dan kembali ke kegiatan mereka masing-masing. Dikarenakan acara yang dilakukan baru usai pukul 11.45 siang, maka tidak ada pembelajaran di kamus.

Thea seperti akan pergi menuju perpustakaan kota untuk menghabiskan waktu siangnya, karena jam kerjanya masih akan dimulai pukul empat sore. Jadi setidaknya dia mempunyai waktu untuk sendirian dengan membaca sebuah novel favoritnya.

Ia menyusuri jalanan kampus seorang diri sambil ditemani headphone yang bertengger di kepalanya. Alunan musik yang tenang dan suasana mendung membuat moodnya menjadi lebih baik di bandingkan sebelumnya. Sesekali Thea merekam keadaan sekitar yang sepi dan hanya ada pohon pohon rindang, membuat jalanan semakin sejuk dan tidak panas.

Jarak antara kampus dan perpustakaan kampus kota tidak terlalu jauh, jadi ia memilih untuk berjalan kaki melewati gerbang bagian belakang kampus. Biasanya gerbang bagian belakang kampus tidak terlalu ramai, namun entah kenapa kebetulan sekali hari ini terlihat begitu ramai. Ada para dosen dan orang berpakaian jas tengah berkumpul disana. Thea sesekali melihat ke arah mereka, memastikan ada hal yang menarik atau tidak.

Dugaannya benar, ternyata seorang pria yang barusan ia lihat di acara seminat lagi sedang melakukan tour campus. Siapa lagi jika bukan Bratajaya Mahadhi. Thea tidak terlalu menghiraukan rombongan pria matang itu dan melanjutkan perjalanannya menuju perpustakaan kota.

Tidak membutuhkan waktu lama, ia telah sampai disana dan langsung berjalan kearah rak-rak novel yang bergenre Fantasi. Karena terlalu sering disana, ada beberapa petugas perpustakaan yang mengenali dirinya.

Thea menyusuri rak-rak buku dan mencari buku yang menarik perhatiannya. Rak ketiga, buku dengan sampul putih dan bergambar pedang berwarna emas mampu menarik perhatiannya.

Buku itu memiliki judul "The Sword of Queen". Tanpa pikir panjang, ia langsung mengambil dan mulai membaca sinopsisnya. "menarik" gumamnya.

Bangku di bagian sudut perpustakaan menjadi tempat favoritnya di perpustakaan, headphone masih tetap menemani kegiatannya saat ini. Ia selalu membaca sambil mendengarkan musik, itu adalah kebiasaan milik Thea yang tidak bisa di hilangkan. Dia mulai membaca lembar perlembar dari novel "The Sword of Queen", Novel fantasi yang mampu membuat Thea lupa dengan dunia nyata.

Tak terasa ia telah membaca novel selama tiga jam lamanya, waktu berjalan begitu cepat. Untuk Thea membaca tiga jam hanya akan berasa seperti 5 menit.

Segera ia berkemas dan pergi ke tempat peminjaman buku, agar ia bisa membawa pulang novel itu dan melanjutkan cerita novel itu ketika sampai dirumah. Tujuan selanjutnya adalah pergi ke cafe tempat ia bekerja part time.

Ia segera berjalan menuju Halte bus agar tidak terlambat untuk datang bekerja. Saat Thea tengah menunggu bus datang, tiba-tiba hujan datang dengan sangat deras. Ia terlihat sedikit panik, karena tidak membawa jas hujan ataupun payung.

Segera ia memeluk tas miliknya agar tidak basah terkena air hujan, di seberang halte terdapat sebuah rumah makan mewah yang terlihat sangat padat dan memiliki susasana yang hangat, berbeda dengan Thea yang merasakan dingin di luar.

Saat Thea tengah memandangi jalanan yang sedikit menggenang akibat hujan, terdapat seorang dari dalam restauran tadi melihat ke arahnya. Tanpa disengaja, Thea dan orang itu saling menatap satu sama lain.

Thea menyipitkan matanya agar ia bisa melihat lebih jelas siapa orang tersebut, sayangnya karena embun yang menutupi kaca itu, ia tidak dapat melihat seseorang itu. Tapi ia yakin bahwa itu adalah seorang pria berjas rapi. Kenapa ia selalu dipertemukan dengan orang orang seperti itu.

Sedangkan dari dalam restauran, seseorang yang ia maksud sedang tersenyum tipis melihat dirinya yang mencoba menyipitkan mata agar bisa melihat dengan jelas siapa orang dibalik kaca restauran itu.

...

Pria itu kemudian mengalihkan pandangannya setelah gadis yang tengah ia perhatikan sedari tadi sudah menaiki Busnya, teman yang berada di sampingnya sedikit heran kenapa temannya itu menatap ke luar jendela terus menerus.

"Jay?" Jaya yang merasa namanya dipanggil dengan segera mengalihkan pandangannya dari jendela.

"hm?" bukannya melihat ke arah temannya, ia justru mengalihkan pandangannya menuju laptop yang memperlihatkan file yang berisikan tentang berkas penting perusahaan miliknya.

"lo lihat apaan tadi?" Agam, teman dari Jaya yang sedari tadi duduk didepannya. "Mahasiswi tadi.." Jaya menjawab pertanyaan Agam tanpa melihat ke arahnya.

Agam dilanda kebingungan dengan jawaban temannya, siapa mahasiswi yang dimaksud oleh Jaya, "Mahasiswi mana?" Agam mencoba bertanya sekali lagi untuk memastikan apa maksud dari perkataan temannya itu.

Apa yang diharapkan Agam sirna seketika ketika tidak mendapatkan jawaban apapun dari Jaya. Ia sudah paham betul akan sifat temannya ini, Jaya tidak akan semudah itu memberikan jawaban. Namun, ia percaya bahwa suatu saat pasti Jaya akan menceritakan siapa 'Mahasiswi' yang ia maksud tadi dan bagaimana ia bisa mengenalnya.


...

Thea berlari menuju cafe tempat dimana ia bekerja. Beberapa karyawan disana menatap terkejut kearah Thea yang baru saja membuka pintu khusus karyawan. Ia segera menyapa beberapa karyawan yang sedang berada disitu dan berjalan ke arah loker untuk mengganti bajunya yang basah.

Ia mengambil seragam kerjanya dan menggantinya dengan cepat, karena ia sudah hampir telat untuk absen masuk kerja.

Setelah ia selesai merapikan diri, Thea segera pergi ke bagian depan untuk menggantikan senior karena ini adalah jam pergantian shift karyawan. Thea dengan cekatan melayani para pelanggan yang terus berdatangan, banyak juga yang masuk kedalam cafe karena alasan meneduh dari hujan. Suasana cafe seketika berubah menjadi sangat hangat karena banyak orang yang berkunjung untuk mencari kehangatan karena hujan di luar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Desire and FearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang