Hai, How's your day?
Happy reading, hopefully entertained.°°°
Warn!; Capslock jebol.
"ASSALAMUALAIKUM! BUNDAAA ANAKMU INI PULANG BERSAMA DAYANG DAYANGNYA NDAAAA." teriak junkyu yang mendapat geplakan dari Travis.
"Enak banget ngomongin kita dayang, kaya lo pangeran aja,"ujar travis
"waalaikumusssalam. eh ada anak anak ya, david kenapa ga bilang temen temen kamu mau dateng, kan jadinya bunda belum nyiapin apa apa. bentar deh bunda bikinin brownies dulu ya, duduk dulu nak." panggil saja Bunda Anna. David menyalimi bundanya yang tengah berada di ruang tamu, dan diikuti oleh yang lainnya.
Diantara teman temannya, rumah david memang yang paling tentram sejahtera. Bunda dan Ayah David sudah menganggap mereka seperti anak sendiri, jadi ga heran kalau respon Bunda tadi sangat baik. Selain itu, keluarga David juga sangat anti dengan masalah, sampai kadang membuat mereka iri.
"E-eh bunda gausah repot repot sebenarnya, tapi kalau bunda mau bikinin El request pake topping chococips sama keju nya banyakin ya nda, kaya biasa," ucap El dengan cengiran khasnya.
"Gausah di dengerin bun, Mahes bantu yaaa"
"yaudah sana, gue sama yang lain mau main ke kolam, nanti dibawa ke sana ya bunn." ucap david beranjak ke kolam dan diikuti yang lainnya.
"EH IYAA HES, MINUMNYA GUE REQUEST JUS JERUK YAKKK" teriak Travis sebelum benar benar pergi dari ruang tamu.
"Duh, maaf ya bun mereka kalau kesini emang gatau malu banget." ujar Mahes mengikuti Bunda Anna menuju dapur.
Bunda Anna terkekeh, "gapapa kali, kalian juga kemarin kemana aja? kok ga pernah main ke sini, padahal dulu hampir tiap hari mainnya. Bunda kangen tau."
"Yaelahhh bunda bisa aja, kalau kita kesini tiap hari lagi pasti nanti bunda cape beresin rumahnya, pasti tau kan kalau mereka dateng rusuhnya kaya gimana."
"Gapapa, bunda malah seneng di repotin sama kalian. Bunda tuh dulu kepengen punya anak banyak biar rumah rame tiap hari, eh ternyata habis hamil David rahim bunda ga bisa hamil lagi. Untung aja David punya temen banyak kaya kalian."
"Oh iya hes, anak panti gimana? pada sehat kan? Maaf bunda jadi jarang kesana semenjak Ayahnya David kerja di luar kota."
Mahes mengangguk, "aman kok bun. Sehat semua, ada yang udah punya keluarga baru juga."
"Kamu gimana? ga bosen tinggal di panti terus? padahal bunda bisa loh adopsi kamu jadi adeknya David."
Mahes terkekeh, "Davidnya yang ga mau jadi kakak Mahes bun. nggak, becanda. Mahes udah sayang sama anak anak panti, lagian kalau ngga ada Mahes nanti anak panti siapa yang jagain? ga harus jadi keluarga juga Mahes udah sayang sama kak David, Bunda, Ayah, sama temen temen yang lainnya."
"Mahes bisa aja, orang tua mahes pasti bangga kalau tau anaknya sebijak ini, Bunda aja bangga sama Mahes." ucap Bunda Anna menepuk pundak Mahes.
"Bunda bisa aja sih. Kak david gimana bun? ada perkembangan ngga?"
"Masih belum, doain aja yang terbaik ya hes, bunda ngga mau kehilangan anak bunda satu-satunya,"
"Iya bun, Mahes selalu doain yang terbaik buat temen-temen Mahes. Bunda juga semangat ya bun,"
"Pasti itu mah, oh iya tadi Travis minta minuman nya apa? kamu aja yang bikin minumnya sana, bunda yang bikin cemilannya. Di kulkas ada buah buahan kalau mau bikin jus,"
"Siappp bun, Mahes mau bikin jus jambu sama jeruk aja deh." Mahes membuka kulkas dan mengambil beberapa buah-buahan disana untuk membuatkan teman-temannya jus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Puzzlē piece'𝑆
Teen Fiction❝Perihal mereka, layaknya potongan puzzle yang dipertemukan semesta untuk membuat rumah singgah. Membongkar satu persatu luka, bersatu mencari sembuh. Mampu kah mereka menjaga masing-masing nya dan menjaga agar tak ada ruang kosong di dalamnya?❞