hai, how's your day? I hope you have a good day!!
happy reading bub, hope you enjoy it.
°°°
Yohan memasuki rumahnya yang terlihat tidak berpenghuni. Sepi, sangat sepi. Yohan adalah anak tunggal yang tinggal dan dibesarkan oleh sang bibi yang menjadi pembantu dirumahnya. Papahnya sudah meninggal sejak dirinya menginjak kelas 3 Sekolah Dasar. Saat dirinya sudah menginjak kelas 5 Sekolah Dasar Yohan sudah dianggap dewasa sehingga mamahnya tak segan segan untuk meninggalkan nya dalam waktu yang lama.
Ditinggal pergi dengan hanya di dampingi oleh satpam dan ART sejak kecil tidak membuatnya menyedihkan, toh dia juga mempunyai banyak teman 'dunia lain' nya yang selalu menghiburnya saat dia sedih.
Seperti saat ini, Yohan menatap jengah Tv nya yang terus menerus berpindah acara seperti ada yang memencet tombol remot. Yohan tau itu pasti kerjaan teman tak kasat matanya.
"Chel, lo mau berhenti jailin gue atau gue bacain yasin?" mata Yohan menatap ke seluruh penjuru ruangan, mencari sosok -Achel- hantu yang telah menemaninya sejak kecil.
"Chel balikin remote nya anjir gue capek banget mau nonton U- ANJING LO SIAPA? DIMANA ACHEL?," teriak Yohan spontan saat melihat sosok tak kasat mata lainnya sedang melihat nya tajam si depan Tv. Sosok hantu wanita dengan wajah yang hampir tak berbentuk, memar kehitaman di sekujur tubuhnya, bekas tali yang tercetak jelas di lehernya, jari jari tangannya yang hampir lepas dari tempatnya, serta banyak luka sayatan dalam di area dada dan punggung nya.
"dimana keadilan ku?"
"h-hah, maksud lo apa gue ga ngerti." ucapnya setenang mungkin. Padahal, ia tahu jelas siapa sosok didepannya itu.
"Darah dibalas darah. Nyawa dibalas nyawa."
"Kumohon tolong aku."
"DIMANA KEADILAN KU?!"
"Hanya seorang pengecut yang melakukannya."
Begitulah racauan yang terdengar oleh Yohan sebelum sosok itu menghilang meninggalkan sesuatu yang membuat hati Yohan tidak tenang.
Yohan tenggelam dalam fikirannya. Kata-kata terakhir yang diucapkan oleh hantu tersebut sukses membuat yohan terus merasa bersalah, hanya seorang pengecut yang melakukan itu.
"YOHANN SAYANG YUHUUU~ LIAT GUE BAWA APAAA," sesaat setelahnya suara teriakan mampu membuyarkan lamunan Yohan. No, dia bukan pacar Yohan, jangan salah sangka cuma gara gara manggil sayang.
"Eh anjir Chel lo ngagetin aja," iya, itu Achel si hantu gaul yang Freak banget.
"Ya abisnya lo dari tadi ngelamun aja. Liatin apa? ada hantu lain yang lebih cantik dari gue ya?"
"Iya tadi gue ketemu kaum lo, tapi mukanya ancur anjir serem banget,"
"Eh lo bawa apaan tuh? mangga muda? buat apaan, ngidam lo? dihamilin siapa," sambung Yohan.
"HEH YOUR LAMBE JELEK BANGET NGOMONGNYA?! GINI GINI GUE HANTU MAHAL GA ADA YANG BISA HAMILIN GUE!"
"YA KARNA LO HANTU JADI GA BISA HAMIL BEGO!"
"YA ITU TAU KENAPA MALAH NANYA GUE HAMIL SAMA SIAPA?!"
"AH ELAH ITU JOKES ACHELLL JOKES!"
"Ah bodo! ayo ngerujak, ini gue susah payah loh nyolongnya,"
"Eh lo mau nyolong dimanapun ga bakal ketahuan! kalaupun ketahuan paling orangnya yang bakalan kabur," ucap Yohan jengah tetapi tetap berjalan kearah dapur untuk mengambil bahan bahan merujak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Puzzlē piece'𝑆
Teen Fiction❝Perihal mereka, layaknya potongan puzzle yang dipertemukan semesta untuk membuat rumah singgah. Membongkar satu persatu luka, bersatu mencari sembuh. Mampu kah mereka menjaga masing-masing nya dan menjaga agar tak ada ruang kosong di dalamnya?❞