"Ingatanku tentang pertemuan kita tidak akan hilang tuan. Tentang jaket yang kau sampirkan di kedua bahuku, menjaga agar angin hujan kala itu tak membiarkan ku kedinginan. Aroma Parfume mu yang tercampur wangi khas Petrikor. Serta panggilan unik darimu yang akan selalu menjadi favorit ku."
🖋️:Ni-Chi.hai! how's your day? semoga baik baik aja ya.
happy reading bub, hope you enjoy it
ᜊᜊᜊ
Bagian ini, menceritakan tentang pertemuan dua atma yang ntah bisa bersatu atau tidak oleh semesta. Mereka, yang bertemu dengan perasaan yang sama. Perasaan kesal karena terlambat. Rasa was-was dan gelisah karena memikirkan hukuman yang menanti. serta rasa yang tak pernah ada, heum? rasa apa itu?"Maaf...." Dirga menoleh dengan wajah bingung, seolah bertanya 'maaf untuk apa?'.
"maaf... gara gara gue lo juga ikut telat"
Nayanika dari kedua atma itu saling bersitatap. Masing - masing nya menyiratkan perasaan itu, perasaan yang biasa disebut 'cinta'.
Sedetik kemudian, Dirga tersenyum, "kenapa? panik ya? santai aja, gue bukan type orang yang suka nyalahin kesalahan orang lain. Gue nolongin lo karena gue mau, coba deh kalau tadi gue ga nolongin lo, bisa abis lo sama cowo cowo brengsek itu. Lagian ya, gue udah telat dari sebelum gue berangkat."
"Gue beneran bersyukur banget ketemu lo, sekali lagi makasih dan maaf banget ya."
"DIRGANTARA!" teriakan menggelegar itu keluar dari mulut pak jaenal.
"Mampus," gumam Dirga.
"Dicariin ternyata lagi disini ya? yang lain sibuk ngerjain hukuman kamu malah enak enakan pacaran. Telat? atau mau bolos lagi? mau berapa putaran hukumannya?" omelnya.
Dirga senyum manis lagi, "satu putaran aja saya sanggup kok pak, hehe."
"Udah pinter jawab ya kamu, 20 putaran! abis itu samper temen temen kamu buat bersihin kamar mandi."
"Pak! saya belum sarapan, bapak tega?"
"Kasian banget kamu, 50 deh." Dirga cengo.
"YAUDAH IYA NIH 20 AJA!"
Nizeera tertawa kecil melihat tingkah lelaki yang baru ditemui nya tadi.
"Kamu juga Nizeera! setau bapak kamu tuh siswi disiplin, kenapa sekarang telat? pacaran sampe lupa waktu? iya?"
"Bapak, masih pagi jangan marah marah dulu pak. Saya ngga pacaran, tadi itu saya habis kena musibah, terus cowo tadi bantuin saya, jadi lah kita telat bareng," jelasnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Puzzlē piece'𝑆
Roman pour Adolescents❝Perihal mereka, layaknya potongan puzzle yang dipertemukan semesta untuk membuat rumah singgah. Membongkar satu persatu luka, bersatu mencari sembuh. Mampu kah mereka menjaga masing-masing nya dan menjaga agar tak ada ruang kosong di dalamnya?❞