hai! how's your day? semoga baik baik aja ya. akhirnya bab yang udah lumutan di draft ini up juga.
happy reading bub, hope you enjoy it!
ᜊᜊᜊ
Setelah mendapat usulan dari Damian, saat ini mereka sedang berkumpul di halaman belakang sekolah. Banyak alasan untuk bisa datang ke sini, seperti Hanan yang menggunakan alasan simple alias "izin ke kamar mandi". Dirga dan El yang ingin membeli pulpen. Damian, Jinan, dan Yohan dengan ekstrakulikuler andalannya. Mahesa yang harus drama sakit dan pingsan di kelas lalu dibopong oleh Kevin dan Astra ke Uks. Lalu David dengan alasan buku nya habis. Dan terakhir yang paling tidak ber effort adahal Travis dan Jenan, kelas mereka lagi jamkos soalnya, sebenernya kalau ngga bolos juga ngga masalah sih buat mereka, toh mereka di kelas juga lagi asik ngonser, bukan belajar.
"Gila akhirnya keluar juga, cek cok dulu gue tadi sama tu guru, ga percaya an banget gue mau beli buku, untung gue bawa buku sejarah semester lalu yang udah penuh, jadi bisa buat alesan deh. Pelajaran sejarah ngebosenin banget please deh, pusing kepala david," keluhnya saat berhasil menang debat dengan guru sejarahnya.
"Lo pada alesan apa aja tadi? gue sama Yohan sih izin ekskul," tanya Jinan.
"Heem, mana guru nya percaya aja lagi, padahal di kelas bukan kita doang yang ikut pramuka, emang dasarnya ngga niat jadi guru ya gitu, bodo amat an," sambung Yohan.
"Sama dong, gue osis." Damian.
Jenan memutarkan bola matanya malas, "Iya tau lo anggota osis, ga usah di kasih tau lagi kali,"
"Maksud gue, gue tadi izin ada rapat osis anjir! bukan ngasih tau gue anggota osis, lemot lo ah!" Jenan haha hehe doang.
"Gue beli pulpen, kebetulan pulpen gue juga abis," ucap Dirga memperlihatkan pulpen nya, dan disetujui oleh El yang mempunyai alasan yang sama.
"Lo sih kak? jangan bilang lo langsung nyogok guru biar dibolehin bolos lagi?" fitnah Travis.
Hanan mendelik, "enak aja! uang gue haram dong nanti, ngga ya! gue mah simple, izin ke kamar mandi, udah. Ngapain susah susah sih."
Yang lain cengo, udah kaya orang dongo. Iya ya? kenapa ngga kepikiran dari tadi? se simple itu padahal.
"Gue sama Jenan ngga ada izin apa apa sih, ngga ada guru lagian."
El yang denger jadi manyun, "Enak banget, EH ITU KAK MAHES KENAPAAA?" teriaknya saat melihat Mahesa yang tengah dibopong oleh Kevin dan Astra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Puzzlē piece'𝑆
Teen Fiction❝Perihal mereka, layaknya potongan puzzle yang dipertemukan semesta untuk membuat rumah singgah. Membongkar satu persatu luka, bersatu mencari sembuh. Mampu kah mereka menjaga masing-masing nya dan menjaga agar tak ada ruang kosong di dalamnya?❞