Ꞌꞌ Klien﹗

737 59 22
                                    

Siang hari di negeri Teyvat, tepatnya di kota Fontaine yang berjaya dengan peradaban majunya. Kota besar bertingkat yang dikelilingi laut, pegunungan dan juga lembah. Kota yang sebagian isinya dipenuhi dengan mesin-mesin besar nan canggih maupun robot.

Kota itu dipimpin oleh seorang pemimpin wanita hebat, kuat dan sekaligus seorang ibu yang mengurus kedua anaknya seorang diri. Madam Focalors nama sang ibunda. Tetapi bukan itu yang akan kita bahas saat ini.

Di sebuah cafetaria gedung Meropide. Sebuah gedung pusat dibuatnya berbagai macam suku cadang robot sekaligus robot itu sendiri yang didirikan seorang diri oleh CEO bernama Wriothesley. Kedua orang pria tengah duduk di salah satu meja yang tersedia, membahas hal yang sangat penting.

"Tuan Wriothesley," tersentak dari lamunannya. Pria bersurai hitam-abu menatap ke arah pria cantik bersurai perak-biru di hadapannya. "Apa yang tengah anda pikirkan? Apa itu tentang pertanyaan saya?"

"A- eh? B-bukan apa-apa, Neuvillette. Aku hanya memikirkan sesuatu yang lain, tidak terlalu penting." Pria bersurai hitam-abu itu tertawa kikuk, sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Berdehem untuk menenangkan perasaannya, pria itu mengangkat cangkir teh yang sejak tadi ia abaikan.

"Oh, begitu... Lalu bagaimana dengan pertanyaan saya tadi?" Pria bersurai perak-biru kembali bertanya, tatapannya yang tajam namun terkesan lembut tak membuat lawan bicara di hadapannya gentar. Hal itu malahan membuat pria bersurai hitam-abu itu berdehem, mencoba untuk tetap tenang dan tidak salah tingkah di hadapan kliennya.

"Pertanyaan apa? Memangnya tadi kamu bicara apa?" Pria bersurai hitam-abu itu —Wriothesley kembali bertanya. Dia tidak terlalu, lebih tepatnya dia memang tidak mendengarkan perkataan pria bersurai putih-biru itu —Neuvillette.

Menghela nafas panjang, Neuvillette membenarkan posisi duduknya untuk lebih tegap. Dia menatap Wriothesley yang tengah menyesap teh hangatnya. "Saya membicarakan tentang pernikahan kita..."

BRUUUSSHH

"!?" Neuvillette membelalakkan matanya sejenak ketika ia melihat reaksi Wriothesley yang menyemburkan minuman, tapi ia segera kembali memasang wajah datarnya beberapa saat kemudian.

"...M-maaf?" Wriothesley memasang wajah terkejut, dan menerima uluran sapu tangan yang diberikan Neuvillette untuknya membersihkan noda di mulutnya.

"Anda tidak salah dengar, Tuan Wriothesley. Saya mengatakan yang sebenarnya," Neuvillette mengangguk perlahan. Menolak dikembalikannya sapu tangan yang sudah dia berikan kepada Wriothesley saat pria itu hendak mengembalikannya. "Tidak usah. Lagipula, barang saya nantinya akan menjadi barang milik anda juga... Jika anda berkenan menjadikan saya pasangan anda, pastinya."

"S-sebentar... Maksud mu? Kita menikah? Atas dasar apa??" Neuvillette tersenyum lembut saat mendengar perkataan Wriothesley, yang dimana kalanya membuat pria bersurai hitam itu tersipu melihat betapa cantiknya si pujaan hati.

"Sepertinya anda benar-benar melamun saat saya membahasnya."

"??"

┈┈┈┈┈┈┈

Kita pergi ke beberapa waktu ke belakang. Atau mungkin lebih tepatnya, kemarin.

"Kalau kau suka dia, kenapa tidak kau lamar saja dia?" Wriothesley hampir saja menjatuhkan smartphone yang dia genggam saat suara seorang wanita mengejutkannya. Menoleh ke sumber suara, Wriothesley segera memasukkan smartphone miliknya ke dalam saku celana.

"Bukan urusan mu." Wriothesley menjawab ketus, dia tidak suka urusan cintanya dicampuri oleh orang lain walaupun orang itu adalah sahabat dekat atau saudaranya sendiri. Dia menatap ke arah pintu ruang kerjanya, meminta penjelasan dari wanita itu kenapa datang ke ruang kerjanya.

Ꞌꞌ Fill Your Heart┊Wriolette AU ˊˎ-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang