"Aku yang akan membeli mu dari madam."
Neuvillette membisu di dalam mobil, duduk dengan tenang di jok belakang. Ia masih memikirkan perkataan Wriothesley beberapa saat lalu ketika dia masih berada di Meropide. Menoleh ke arah jalanan di luar kaca mobil, ia tengah memikirkan kata-kata yang tepat untuk ia sampaikan pada ibunya.
"Madame... Saya justru dilamar balik oleh Wriothesley." Gumam Neuvillette yang tengah dalam dilema.
Sementara itu, di Meropide.
"Tuan kenapa?" Tanya seorang pria penjaga kantin kepada Clorinde yang sedari tadi berdiri tidak jauh dari tempat Wriothesley duduk. Menatap sekilas orang di sampingnya, Clorinde menjawab, "overdosis milkshake buatan Sigewinne."
"Astaga?" Penjaga kantin itu kembali menatap Wriothesley yang tengah senyum-senyum sendiri sambil menciumi sedotan milkshake yang tadinya sudah diminum Neuvillette. Memangnya, cinta itu bisa bikin orang lupa segalanya.
"Neuv, cantik banget... Pengen aku nikahin detik ini juga rasanya biar langsung ku hamilin." Clorinde, tembak dia sampai mati. Astaga, pria itu sangat menakutkan kalau sudah menyangkut Neuvillette.
Wriothesley menatap gelas lucu yang dipegangnya, lalu mengambil sedotan yang tersedia dan memasukkannya ke dalam saku jaketnya. Setelahnya dia beranjak dari tempat ia duduk dan menoleh ke arah Clorinde yang tengah bertepuk jidat karena melihat tingkah di luar akalnya.
"CLORINDE!" Teriak Wriothesley sambil berlari kecil menuju Clorinde. Mirip seekor anjing yang tengah dalam mood yang sangat baik karena diberikan mainan favoritnya.
"Diam. Kuping ku pekak mendengar teriakan mu." Ketus wanita itu dan segera melenggang pergi tanpa mendengar perkataan Wriothesley.
Tersentak, Wriothesley memutuskan untuk mengikuti Clorinde. "Hei, Rin! Tungguin hey!"
"Tuan Wriothesley kalau lagi bucin hedun juga ya?" Bisik seorang wanita penjaga kantin kepada pria penjaga kantin yang tadi.
"Bukan hedun lagi, tapi di luar naila dan tidak masuk haikal."
┈┈┈┈┈┈┈
"Bunda! Kakak belum kembali?" Seorang wanita bersurai putih-biru yang tengah duduk termangu di balkon rumahnya terkejut. Ditolehkannya wajah cantik jelita, menatap putrinya yang memiliki wajah serupa dengannya tengah berdiri di ambang pintu. Focalors, wanita itu tersenyum seraya melambaikan tangan guna menitah anaknya mendekat.
"Belum sayang," Focalors menjawab. Ia sedikit terkejut saat putrinya yang memiliki wajah serupa memeluknya dan menggesekkan pipinya ke miliknya. Ia tersenyum, "bunda rasa sebentar lagi kakak akan pulang. Ada apa sayang?"
"Furina capek bunda..." Rengek gadis muda itu, masih menempelkan pipinya ke pipi Focalors. Merasa tepukan lembut di kepalanya, gadis itu —Furina merasa sedikit lebih baik. Dia lebih mengeratkan pelukannya, tidak sampai menyakiti ibunya, tetapi cukup erat hingga wanita paruh baya itu tidak bisa bergerak bebas.
"Kalau capek, duduk. Nanti bunda ambilkan camilan, ya?" Ujar Focalors tetapi sang putri kesayangannya menggeleng dan melepaskan pelukannya. "Furina ambil sendiri saja! Bunda duduk tenang di sini sambil menunggu Kak Neuv pulang menyampaikan kabar!"
Focalors menatap putrinya, tersenyum tipis. Ia menimang sedikit sebelum mengangguk dan berpesan untuk dibuatkan teh putih sebelum putrinya itu benar-benar pergi dari pandangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ꞌꞌ Fill Your Heart┊Wriolette AU ˊˎ-
De Todo"Neuvillette... Waduh, sepertinya aku melihat malaikat. Apa aku akan mati sekarang, ya?" "Kalau anda mati, bagaimana anda akan mengisi hati saya nanti?" "Astaga Neuv, aku hanya bercanda." "Tidak lucu." "Ahahaha!" Perjalanan cinta Wriothesley dengan...