Ꞌꞌ Media Sosial﹗

333 43 9
                                    

| Selamat malam, tuan Wriothesley
| Maaf bila saya mengganggu waktu anda.
| Ini saya, Neuvillette

┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈

Wriothesley terdiam menatap layar ponselnya beberapa saat setelah dia membuka ponselnya karena mendapatkan notifikasi. Tapi tunggu, apa dia tidak salah lihat? Neuvillette, baru saja mengirimkan dia pesan, melalui media sosial?

Yah, walaupun nama akunnya terkesan aneh, sih.

"HAH!?" Memekik, Kaeya yang sedari tadi memperhatikan Wriothesley ikut terkejut karena pria bersurai hitam-abu itu memekik tiba-tiba setelah membuka ponselnya. Tanpa perlu ditanya pun, Kaeya sudah paham agaknya kenapa temannya itu memekik dengan wajah merona tomat. Wriothesley menarik bahu Kaeya, diguncangnya pundak teman karibnya itu. "NUBI!! NEUV!! BINI GUE!!"

"BINI PALA BAPAK KAU, JADIAN AJA BELOM!!" Rusuh, benar-benar rusuh sampai-sampai dialog saja jadi tidak baku lagi. Kaeya pening sebab diguncang tiada henti, melepaskan pegangan tangan temannya dari pundaknya dan membenarkan bajunya yang sedikit kusut.

"Sekarang ku harus gimana? TREMOR!!" Seru Wriothesley yang tanpa sengaja membuat Childe tersadar dari keadaan setengah pingsannya. Pria kayu manis itu menoleh ke sana ke mari seperti orang linglung. Kaeya menatapnya sejenak, karena kasihan, dia memberinya segelas air putih.

"Akibat kebanyakan minum, jadi mirip orang linglung. Nanti kau dan tuan Li jadi pasangan linglung, bagaimana?" Gurau Kaeya dengan nada bicara serius yang malah dibalas wajah masam oleh Childe. Bikin geram saja, batin Childe demikian.

"Memangnya seberapa linglung tuan Li itu?" Wriothesley bertanya. Rasa penasarannya lebih besar saat ini ketimbang rasa gugup dan senangnya untuk membalas pesan dari Neuvilette. Ia menyangga dagunya dengan tangan kirinya sebelum melanjutkan kata-katanya. "Ku pikir, dia terlihat sangat perfeksionis sampai tidak ada celah sedikitpun yang dapat dilihat oleh banyak orang. Bahkan orang dekatnya sekalipun. Sulit dipercaya kalau dia sering lupa."

"Perfeksionis?! Dia tidak ada perfeksionisnya sama sekali, ASAL LU BERDUA TAU AJA YA, ANJENG!!" Childe menyentak, geram, sebab tidak setuju dengan pernyataan yang diberikan oleh Wriothesley. Menurut Childe sendiri, pria yang kini telah menjadi suami sahnya itu, hanyalah seorang pria berusia lebih dari empat puluh lima tahun yang selalu melupakan dompet dan barang-barang pribadinya.

"Yah, mana ku tau? Kan aku bukan ayahnya tuan Li." Ingin sekali Childe menebas Wriothesley dengan pedang akrilik miliknya yang menganggur di gudang. Tapi sayang, suaminya tidak mengizinkannya untuk memegang senjata tajam apa pun, termasuk senjata api. Kesan pertama yang Childe dapatkan dari suaminya itu adalah "orang tua tukang ngatur".

"Sialan." Umpat Childe, ia mengepalkan tangannya dan memukul konter dengan cukup keras. Sepertinya kesadarannya sudah kembali. Childe menatap Wriothesley dengan cukup sinis.

"Jangan tatap aku begitu. Nanti kalau tuan Li melihat mu memperlakukan ku begitu, bisa-bisa dia menjebloskan ku ke penjara."

"Urusan mu, bukan aku."

"Brengsek."

Kaeya yang sejak tadi memerhatikan hanya bisa geleng-geleng kepala, dia lelah dengan kelakuan dua temannya itu. Tapi kembali lagi ke permasalahan pokok pembahasan pertama, Kaeya menatap Wriothesley. "Oh iya, soal DM mu."

"..." Wriothesley terdiam sejenak, sebelum akhirnya menggebrak meja. "HOO IYA!! Gimana dong?"

Kaeya mengangkat bahu, tidak tahu menahu soal masalah seperti ini. Kemudian dia menatap Childe. "Ada saran?"

"Kenapa aku?" Tanya pria itu dengan wajah tanpa dosa.

"Kau, kan orang yang mudah akrab dengan banya korang, baik di medsos atau dunia nyata yang fana ini... Jadi berilah CEO kita itu sebuah saran yang tepat untuk membalas pesan dari calon istrinya." Ujar Kaeya panjang lebar. Wriothesley sendiri sejak tadi menatap Childe dengan tatapan anak anjing, memohon agar mau memberinya saran.

Ꞌꞌ Fill Your Heart┊Wriolette AU ˊˎ-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang