Bab : 8

1.4K 141 25
                                    

ZAYYAN tengah berada di perpustakaan siang ini, dirinya ingin membaca beberapa buku untuk sekarang, dengan sekotak bekal berisi sandwich, saat bel berbunyi dirinya langsung menuju ke perpustakaan menghindari Gyumin yang pasti akan menyeretnya untuk ke kantin

Percayalah Zayyan sedang benar-benar malas untuk ke kantin sekarang

Perpustakaan sepi sekali, bahkan penjaga perpus terlihat tertidur, Zayyan tidak perduli, toh bisa saja sang penjaga sedang kelelahan hingga tertidur jadinya

Ia mengambil meja di pojok, meletakkan kotak bekal nya, lalu mulai berkeliling untuk mencari buku-buku yang ia butuhkan

Menjelajah rak demi rak yang tertata rapih di sana, namun ketika dirinya mencapai pada rak di ujung, keningnya berkerut samar, menatap seorang laki-laki yang tengah terduduk di atas meja dekat pintu toilet perpustakaan, dengan seputung rokok yang terapit pada celah jarinya

Berani sekali dirinya merokok pada perpustakaan, apa karena sepi jadi dirinya berani?

Wain berkedip cepat ketika rokok di selah jarinya sudah melayang di ambil seseorang, dan kini justru menemukan Zayyan yang sudah mematikan rokok nya dan membuang nya pada tempat sampah

"Apa yang kamu lakukan? " Dirinya bertanya dengan kesal, menurunkan tubuhnya dari meja lalu berhadapan dengan Zayyan yang tak takut sedikit pun menatapnya

"Tidak boleh merokok, ini kawasan sekolah tahu"

Semua orang tentu tahu itu, tetapi siapa yang berani melarang dirinya? Lucu sekali hanya pemuda mungil ini yang berani

Wain berdecak kesal, dirinya menatap tajam kepada Zayyan lalu melangkah mendekat kepada pemuda itu, hingga membuat langkah Zayyan mundur teratur dan terhenti ketika dirinya menabrak meja di belakang nya, Zayyan melirik sejenak kepada meja yang menghalau ruang pergerakan nya itu, lalu kembali kepada Wain yang kini merendahkan tubuhnya masih dengan memberikan tatapan tajam nya

Tetapi sebelum mulut itu kembali terbuka untuk memberikan ucapan tajam pada Zayyan, sebungkus permen sudah tertempel pada bibirnya, membuat Wain sedikit terkejut dan menatap bertanya apa yang pemuda itu lakukan

Zayyan tidak berbicara, justru dirinya menarik tangan Wain dan meletakkan lima keping permen rasa buah pada tangan besar itu

"Kamu kesal karena aku membuang rokok mu kan? Nah sudah ku ganti"

"Tapi Ini permen"

"Benar, itu sebagai pengganti untuk rokok mu, sekaligus untuk menghindari merokok, jangan terlalu sering merokok itu tidak baik, makan lah permen sesekali jika mulut mu pahit, baiklah aku permisi dulu, aku harus membaca buku"

Wain berkedip bingung, dirinya menatap bungkus permen pada tangan nya sebelum beralih menatap kepada Zayyan yang sudah kembali menuju meja pada sudut perpustakaan

Tanpa sadar Wain terkekeh lucu dengan pelan, dengan sebelah tangan yang kini menutupi setengah wajah nya

Apa ini? Kenapa hal ini terasa lucu baginya, Wain tidak mengerti, namun dirinya memutuskan untuk berlalu dari sana karena tak ingin repot dengan pemikiran nya

"Hai, aku mencari mu sejak tadi" Zayyan sedikit terkejut ketika mendapati Sing sudah terduduk begitu saja pada sisinya, bibir tipis itu baru akan terbuka tetapi Sing sudah menahan dengan jari telunjuk sebelah kanan nya

"Jangan mengatai aku hantu okay, tidak ada hantu setampan aku"

Ujarnya dengan nada yang percaya diri, Zayyan hanya menatap malas kepadanya dengan bibir yang mengerucut imut

FLOWER [ SingZay ] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang