Bab : 11

1.5K 137 18
                                    

ZAYYAN mendadak gugup, bahkan membaca novel kesukaan nya saja rasanya tak fokus. Bagaimana bisa dirinya fokus jika Sing sejak tadi duduk di samping nya sambil menopang sisi kepalanya dengan tangan kirinya, sementara tangan kanan nya tak henti memainkan rambut Zayyan. Dan tatapan mata itu tak lepas memandangi dirinya seolah tak ada hal apapun yang lebih menarik dari wajah manis Zayyan. Sungguh tatapan Sing tak baik untuk kesehatan jantung nya

"Zayyan."

Sing memanggil pelan, membuat si manis kini menoleh kepadanya dengan pandangan bertanya. Jika kalian ingin tahu dimana mereka, keduanya kini tengah mojok pada perpustakaan ketika Sing langsung mengikuti Zayyan yang kembali kabur dari seretan Gyumin.

Sing menatap lekat wajah itu sebelum tersenyum lebar tanpa sebab

"Kamu manis sekali, aku jadi semakin menyukai mu. " Oh sungguh Sing dan mulut manisnya kini berhasil membuat wajah Zayyan sedikit memanas

"Berhenti bercanda Sing. "

Sing hanya terkekeh, mengacak gemas rambut halus itu hingga Zayyan memprotes nya karena rambutnya menjadi berantakan

"Aku tidak bercanda Zayyan, aku mencintai mu sungguh" Ucapnya terdengar begitu meyakinkan dengan wajah serius di saja, apa Sing tengah menyatakan perasaan nya?. Si manis mengulum bibirnya sejenak, jantung nya kembali berdentum dengan tidak tahu malu.

Sing bisa dengan mudahnya menembus tameng yang sudah dirinya buat setebal mungkin, Zayyan tidak mengerti. Padahal dirinya sudah berjanji untuk tidak percaya kata-kata cinta itu, karena apa yang terjadi di antara kedua orang tuanya membuat dirinya menjadi trust isue, namun ketika tindakan, ucapan penuh kelembutan, dan tatapan penuh puja itu terus menerus datang padanya dari sosok yang sama, membuat dirinya merasa goyah

Zayyan melarikan pandangan nya guna menghindari tatapan dalam yang Sing berikan, sampai terdengar helaan nafas pelan dari si manis sebelum dirinya mengucapkan sesuatu dengan begitu pelan

"Sing. Aku rasa aku juga mencintai mu. "

Oke baiklah. Sing merasa telinga nya tuli sekarang, si tampan berkedip cepat, dirinya kini menegakkan tubuhnya dan menggenggam kedua tangan kecil itu dengan antusias

"Apa? Aku ingin kamu mengulangi nya"

Ujarnya dengan tatapan yang menuntut, semakin membuat Zayyan tenggelam dalam rona kemerehan

"Aku mencintai mu. "

"Lagi Zayyan. Ulangi lagi"

"Sing aku... Aku mencintaimu."

Sing tersenyum begitu lebarnya hingga kedua matanya menyipit serta telinga nya yang memerah, murni karena rasa malu akibat gemas bukan karena cuaca dingin saat ini, dia tidak salah dengar dan itu nyata, si tampan tertawa dengan salah tingkah karena itu, bagaimana bisa ada seseorang yang begitu menggemaskan seperti Zayyan hingga membuat dirinya begitu salah tingkah, Sing ingin menjerit dengan keras rasanya detik ini juga

Tanpa kata dirinya menarik tengkuk si manis lalu menundukan kepalanya, hingga Zayyan begitu terkejut namun tak bisa berbuat apa-apa ketika kedua bilah bibir itu kembali menyatu, tidak ada nafsu disana. Zayyan merasakan jelas ciuman penuh kelembutan atas dasar cinta itu hingga membuat perut nya tergelitik seolah ada ribuan kupu kupu di dalam nya, kedua tangan kecil nya meremat erat seragam milik Sing pada bagian dada hingga mengusut, ketika ciuman itu semakin memabukkan hingga membuat nya kini ikut terhanyut dan memejamkan matanya sama seperti Sing

Sial, nyata nya jatuh cinta bisa semanis ini.

Zayyan menyukainya, Begitu pun dengan Sing yang berjanji untuk tidak kembali berulah dan hanya menjadikan pemuda manis ini satu-satunya dalam tahtah tertinggi di hatinya

FLOWER [ SingZay ] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang