Bab : 5

1.7K 137 14
                                    

ZAYYAN termenung pada bangku taman sekolah, dengan sepasang headshet yang kini terpasang apik pada kedua telinga nya

Mungkin dia memang sedang mendengarkan lagu, tapi sejujurnya pikiran nya sedang menjelajah kemana-mana

Dirinya tengah memikirkan ibunya, meski ibunya bukan lah seseorang dari keluarga yang terbilang susah, namun kini nyonya Lee tengah berusaha untuk bangkit dari nol setelah berpisah dengan ayah nya

Bahkan sudah beberapa kali Zayyan memergoki sang ibu yang menangis sendirian saat tengah malam

Benar, ibunya pasti masih lah sakit hati, seorang istri mana yang tak sakit hati ketika menemukan suami mu tengah bergumul dengan wanita lain, tepat di atas kasur dimana dirinya sering berbagi pelukan hangat dengan sang ayah

Zayyan bahkan juga sangat se kecewa itu, dirinya bahkan sampai tidak bisa berkata-kata dan menangis di depan ayah nya disaat mereka akan berpisah, di peluk pun dirinya enggan

Dirinya masih melamun, sampai ia terkejut karna seseorang menyodorkan sebatang coklat tepat di hadapan wajahnya

Dan yang semakin membuat dirinya terkejut adalah pelaku sang pemberi coklat, itu Sing yang tengah mengulurkan coklat kepadanya dengan tatapan tanpa ekspresi disana

"apa? Cepat makan coklatnya, kau jelek saat banyak pikiran"

Zayyan mengerjab bingung, sebelum sudut bibirnya gatal ingin tertawa, dan alhasil ia tertawa kencang pada akhirnya, yang menyebabkan Sing mendelik kesal padanya sekaligus aneh

"apa yang kamu tertawakan?"

"haha maaf.. Maaf kau lucu sekali, datang-datang memberiku coklat dan berucap hal yang sungguh lucu bagiku..." Pemuda manis itu masih tertawa bahkan hingga menghapus air mata pada sudut mstanya

"ck terserah"

Sing membuang arah pandangan nya, bisa terlihat bahwa telinga nya kini terdapat rona merah samar

Zayyan tersenyum tipis, sebelum mengambil coklat yang ada di tangan Sing

"terimakasih, ini membuatku lebih baik"

"Ya"

Hening, Zayyan kini tengah sibuk mengunyah coklat dengan sesekali melirik ke arah Sing yang entah mengapa justru singah tepat di sampingnya dan tengah memainkan ponselnya

"Jadi, musium mana yang mau kita kunjungi ?"

"huh?"

Zayyan kembali mengerjab bingung, sungguh tingkah Sing yang selalu tiba-tiba berbicara kepadanya membuat dirinya ngeblank

"ck... Tugas kelompok, Observasi ke musium"

"oh soal itu... Yah aku belum terpikirkan sih"

Sing mengangguk-angguk saja

"pulang sekolah, aku akan menemui mu lagi"

Zayyan hanya mengangguk acuh, Sing pun berdiri hendak pergi namun sebelum nya ia sempat mengusap sesaat pucuk kepala pemuda manis itu, hingga membuat Zayyan mematung dengan kedua pipinya yang perlahan memanas

'Ehh apasihh?! '

'apa.. Yang aku lakukan barusan?'

Zayyan pulang sendirian sore ini, Gyumin bilang sepupu jauhnya datang ke rumah, jadi ia di jemput oleh ayah nya tadi, Hyunsik dan Lex? Keduanya menghilang entah kemana setelah bel sekolah berbunyi, sepertinya mereka memiliki janji

Jadi di sini dirinya berada, menuntun sepedah nya sambil menikmati angin sore yang berhembus pelan

Zayyan merasa angin sore ini jauh lebih dingin, maklum saja musim akan segera berganti memasuki musim dingin, ini bulan Desember omong-omong, dirinya jadi ingin segera melihat salju pertama yang turun nanti

FLOWER [ SingZay ] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang