Tuhan.... apakah ini nyata?
kya memasuki rumah dan mencoba menetralkan wajah nya, sebisa mungkin terlihat baik-baik saja. oke pasti bisa.
cklekk......
huftt ada bunda sama abang, kya langsung berlari menuju kamar. jendra melihat sekilas wajah kya, dan bunda keheranan melihat anak bungsunya ini.
"loh kya?" bunda bertanya-tanya melihat kya langsung pergi begitu saja, tidak biasa melihat kya seperti ini.
Jendra paham betul apa yang terjadi.
kya tidak bisa menahan tangisannya, di sisi ini ia sangat sakit hati, namun dirinya masih sayang. tapi apakah ia harus mempertahankan hubungan ini? kurasa tidak.
kya langsung mengunci pintu kamarnya, sementara waktu ia ingin sendiri. namun Jendra tidak bisa membiarkan itu, Jendra selalu bilang jika ia ada masalah harus cerita jangan di pendam, itu hanya membuat sakit hati.
jendra mengetok pintu kya
"kyaa, are you okeyy?" tanya jendra.
"iyaa bang gapapa" kya mencoba untuk terdengar seperti biasa tidak boleh ada isakan
"yakin? Abang boleh masuk?" pinta Jendra
"......."
"kamu lagi ada masalah kan?" ucap jendra
"......"
"kya buka pintunya, Abang selalu bilang kalau ada masalah cerita kya, jangan di pendam sendiri." kya butuh tempat cerita, jadi ia membuka pintunya.
jendra terkejut melihat sang adik, wahh matanya sangat bengkak.
"ban-g hikss" kya langsung memeluk Jendra.
"heii kenapaa?" Tanya Jendra sambil mengelus rambut Kya
"hiks ban-g kya put-us hikss" tangis kya semakin deras
jendra terkejut " hah!? kenapa?" kya tidak menjawab.
"kya!? jujur sama Abang!!? Abang ga suk kamu di giniin de!?" Jendra sangat tidak terima.
"ban-g jang-an marah hikss" Jendra menarik nafas lalu membuang nya perlahan.
"oke, Abang ga marah. asalkan kamu cerita semua yah?" kya mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Friend || noren
Teen FictionBrother Friend menceritakan tentang seorang teman dari abangnya menyukai sang adik saat pertama kali bertemu, begitu pun sebaliknya. Namun sang Abang tidak mau adiknya mempunyai hubungan spesial dengan temannya, apakah mereka bisa mendapatkan restu...