Saat ini theo sedang meminum es cincau pemberian dari bara
Pasalnya setelah menelan biji kodok ia merasa tenggorokannya ada yang aneh seakan-akan memakan telur kodok dipinggir sungai
Sewaktu kejadian yang lalu bisa bikin horny menjadi bikin ngeri karena..
flash back..
'BRAKKKKK'
'BRAKK BRAAK BRAAKKKKK'
'BUGH.. DWAKK.. BUGH..'
Seseorang yang sedang bermusuhan dan gelud tepat didepan bilik kamar mandi yang ditempati bara dan theo
Sedari tadi theo pun ingin keluar dari dalam bilik ini
Namun beberapa siswa lain membuatnya keributan sehingga otak theo diambang yang sangat tyydaaackk waras
"jancok, barasu lo apain mulut gw ancok"
Ia pun menguyel-uyelkan mulutnya dengan tangannya sendiri agar tak bau peju sang bara api
Mengingat beberapa saat lalu, ia pun terdiam dan mulutnya berkedut perih
"ntar gw hamil gimana hiks"
Theo pun meringis tanpa memperhatikan suasana diluar kamar mandi
Seketika ia teringat perkataan dio tadi siang lalu
"oh ya doa mau tanggung jawab kalo gua hamil hiks"
tadi muka yang bersedih kembali bersemangat namun sedetik kemudian kembali sedih seakan-akan dicampakkan oleh tuhan
'asli gak enak kalo dicampakkan oleh tuhan, kek lo hidup gada tujuan sampe mati dan masuk neraka'
Pria yang didepannya ini menahan tawa akan tingkah yang theo buat
"tenang sayang, aku tanggung jawab, kok kan aku pacar kamu."
'mending mati aja gw dah
hiks mamaaa maafin theo' batin theoBara pun mengelus elus rambut theo, mencium keningnya tak lupa menciptakan cupangan dilehernya
Saat keluar pun bara merasa energi full kembali
Dengan angin yang menemaninya membuat orang orang yang tadi gelud menjadi terdiam
Karena bara lewat dengan aura yang dominanisic
tak lama kemudian theo mengintip dari pintu
orang yang tadi terdiam saat bara lewat kini lanjut gelud menendang sosok siswa yang lemah
'dasar goblok, kalo ada yang kesakitan ditolongin kek'
dengan cepat ia pun lari mengintili bara seperti anak ayam
tak lupa theo sedot cepat es cincau yang tadi dibeliin bara
theo sedikit ngambek dikarenakan ia ditinggal sendiirian diwc tadi
karena bara yang terkadang peka kadang juga tak peka
namun ia pun langsung membelikan es untuk menghilangkan bau pejunya
"enak?", tanya bara
"asin cok, baru kali ini mam gituan"
ucap theo dengan mulut bebeknya yang tanpa filter
'cup'
suara kecupan mereka
theo yang terdiam semakin mematungDan dengan cepat ia habiskan es cincaunya dan mulai bicara
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibangunin Bara
Teen FictionBumi diciptakan untuk ujian para umat manusia. Ketika kedua kehidupan saling terhubung maka takdir terbentuk. Garis takdir sudah ditetapkan apalagi tentang hari lahir dan kematiannya. Semua terhubung menjadi satu tanpa terlewati hal yang terpenting...