012. BAHAGIA

20 2 0
                                    


Theo yang sudah mengandung bayi 6 bulan pun melakukan USG untuk pertama kalinya

Ia memakai wigh wanita dan memakai kacamata hitam

Tak lupa memakai Hoodie jumbo dan celana jeans hitam

Bara pun menggandengnya saat turun dari mobil

Dan langsung menuju kedalam ruangan dokter kandung

Theo dan bara pun duduk dan berkonsultasi tentang dirinya

Dokter pun menyuruh Theo untuk berbaring

Dokter tersebut ialah paman dari bara, makanya ia percaya diri untuk datang kemari

Seorang dokter wanita yang lulus S3 kedokteran diusia 30 tahun dan mewarisi rumah sakit yang didirikan oleh kakeknya

Bu dokter itu bernama indah

Setelah mengoleskan cairan jelly keperut Theo

Transducer ditempelkan dan digerakkan di area perut theo

Gelombang dari transducer akan direkam dan diubah menjadi gambar pada monitor

Terlihat bayi itu sedang menunduk dan menguap

Theo pun melirik ke arah monitor

"Waw anak kita cowokk", tatapnya penuh semangat kepada bayinya

Bara pun mendekat dan berbisik

"Kalo mau anak cewek nanti buat lagi sayangku", timpal bara serta curi-curi cium bibir sang empu

Sang dokter ini hanya diam dan tersenyum menahan tawa dibalik maskernya

Setelah selesai mereka berdua pun pulang

Theo yang terlelap disamping bara kini bangun sudah dikamar

Lalu bangun dan makan ayam yang direndang

2 bulan berlalu

perut theo semakin membesar

ia pun semakin galak dan sadis

ia tak mau didekati namun hanya ingin berendam didalam bak mandi seharian

jika tak dituruti maka ia akan main jauh dari rumah

kegiatan itu theo lakukan untuk mencari semua jenis keong yang ia kumpulkan

ia merasa harus mengumulkan semua rumah keong itu

sampai bara menurutinya bahwa keong yang theo bawa ada ruangannya sendiri

seorang pemuda yang hamil
dengan tingkahnya yang mirip dengan hamster

suka menimbun makanan apapun
sampai bara sendiri gelisah waktu dikamar

semmua lemarinya penuh dengan makanan kering siap makan
seperti gandum, kripik qetela, biskuit gandum, biskuit dengan segala macam juga minuman yang mengandung alkohol tinggi theo simpan kedalam lemari rak sepatunya

dari beberapa pengawasan bara
theo hanya menyimpan mereka semua saja tanpa memakannya

tiap malam ia menangis setiap malam sejak 7 bulan mengandung bayi mereka

saat bara bertanya theo pun semakin menangis dengan keras

theo bukannya tak mau menjawabnya hanya saja

theo merasa menyedihkan

perutnya yang membesar
pipinya yang semakin cubby

dengan mata yang semakin sipit karena lemak dipipinya membengkak

Dibangunin BaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang