010. SINDERJOY UHUY

11 2 0
                                    

Hari Selasa hari yang sangat indah

Suasana yang damai menjadi kesukaan Theo

Ia pun berjalan sambil menyemil kangkung mentah dan menatap kosong aula yang akan menampilkan drama mereka

"Tee Lo tiap hari makin aneh deh", ucap geo

Theo pun hanya memasang raut bete dan menatap geo

"Gua ngerasa capek makan mulu anjing tapi laper mulu", jawab theo dengan nada malas

'Tring'

'Tring'

'Tring'

Dering telpon Theo

Terdapat kontak yang bernama 'Mamas barasu'

Seketika raut muka Theo langsung cerah dan langsung keluar ruangan

"Haloo mass", jawab theo dengan nada ceria

Geo pun langsung mengigit bibirnya dengan kesal

"Dasar bucin anjing gua hancurin aja ini dunia", ungkap geo

Jian pun datang membawa cola-cola

Geo pun mengambilnya namun langsung diminum oleh Shaquilla yang datang entah dari mana

Segerombolan anak pun datang berpakaian rapih sesuai tema

Kelompok sinderjoy maju tampil diurutan terakhir

Bara yang datang rada telat karena membawa beberapa perlengkapan yang dibutuh dengan beberapa temannya

Yaitu Billy, Hujan dan Alex

Mereka berdua adalah kelompok serigala

Yang memangsa dan menerkam pemujanya

Kelompok yang hampir terakhir pun sudah tengah tampil, bara dan para ddknya belum datang

Shaquilla pun mengomel-omel gemas

"Bangsat, api neraka ini kemana si anjing", umpat quilla

Theo pun mendengarnya dengan jenuh karena capek menghadapi emak lampir sepertinya

___

30 menit kemudian kelompok itu telah memberi salam terakhir penampilannya

Tiba-tiba angin datang

Wajah tampan pun muncul, ia memakai baju layaknya seorang ksatria berbaju hitam ia adalah Alex Druno

Dibelakangnya terdapat sosok yang berpakaian seperti pejabat dizaman dulu kala, rambutnya pirang cocok dengan pakaiannya tak lain si Billy Hermawan

Lalu sosok berpakaian petani tak lupa dengan tong susu berjalan ringan dan memberi senyuman cerah, ia adalah Hunekai Janendra

Sang terompet pun berbunyi

Suara sepatu menggema diaula kontes

Baju yang berwarna kuning cerah dengan hiasan emas dan permata didadanya seakan akan menandakan dia seseorang dari kerajaan

Sang pangeran berwajah cerah dengan senyumannya yang menawan menarik tangan pujaan hatinya kedalam panggung

Disisi lain yang terlihat menakjubkan, geo dan lainnya memasang raut wajah yg pengen ngantemi bara ddk

'heh anj malu gua', bisik theo

'aku datang tepat waktu kan sayangku', bisik bara

Ditengah panggung bahkan belum dimulai mereka langsung cepat tanggap dan mulai menempati bagian masing².

Dibangunin BaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang