Bab 11

414 8 2
                                    

Jaka dan Rani menikmati masa curi waktu berdua. Rani memberi kode dengan kedipan mata dan sentuhan tangan dimanapun mereka berada. Dimalam hari Jaka masuk kamar Rani, rani bertanya mengenai kelurga Jaka dan 8- menceritakan bagaimana kehidupannya dna bagaimana ia sangat menyayangi adiknya. Ia bekerja keras di kapal pesiar. Jaka juga menanyakan lebih detail tentang Rani, Jaka kaget saat tahu Rani anak pemilik rumah sakit dan kaya raya. Shock Jaka keluar kamar dan menyadari bahwa tindakannnya menahan Rani salah.

Rani berdiri memandangi Kapal mcs yang ukuran pulahan kali lipat daripada tubuh Rani yang mungil,padahal baru berapa jam lalu ia berusaha meninggalkan kapal itu,ia bahkan melakukan drama disini,pada akhirnya dia memutuskan untuk kembali karena ingin mengikuti kata hatinya pergi berlayar.

"Apa yang kamu tunggu sekarang?",tegur Jefry.

"Entahlah,gua bingung dengan hati gua sendiri, harusnya gua gak goyah dan ikut loh pulang",jawab Rani.

"Sekarang kamu ragu dengan perasaanmu sendiri ",heran Jefry.

Rani menggeleng "Gak lah,tapi dengerin kata-kata gue ini,misal kita mau memulai suatu hubungan yang baru jangan lari dan mencari yang baru,jika loh belum selesai dengan masa lalumu",sindir Rani.

"Oke ... Loh selesai kisah yang sudah terlanjur ada rasa kan? Misal loh butuh sandaran gua siap kok,good bye", Kata Jefry menepuk bahu Rani lalu pergi.

Rani kembali teringat percakapannya saat memohon Jefry untuk putar balik, padahal jalan tol sudah didepan mata.Tekad Rani langsung goyah begitu saja,prinsip yang ia pegang teguh langsung ambyar karena cinta, padahal dahulu Rani adalah wanita yang memegang komitmen dan prinsip atas perkataan yang ia lontarkan, namun kini ia mengingkari janjinya untuk kembali ke Jakarta.

"Maaf Jef",kata Rani.

"Maaf buat apa?", heran Jefry.

"Maaf,gua kayaknya gak bisa ikut loh pulang,hati gua tertinggal dikapal",ucap Rani.

"Apa aku memang tidak akan pernah kamu kasih kesempatan?",tanya Jefry meraih tangan Rani.

Rani tertunduk lalu melepaskan genggamannya Jefry "Jangan mengancamku atau memaksaku lagi, Jef... Kalau loh ngomong ke papa yang hancur loh sendiri,gua tetep anaknya dan seorang papa gak rela anaknya diselingkuhin",balas Rani.

Jefry menggeleng "Aku gak berniat ngancem kamu,itu cuma salah satu caraku buat kamu pulang kembali ke pelukanku ,Ran... Bahkan jika biaya kuliah ku dicabut aku gak masalah sekarang",jelas Jefry.

"Gua bukan Rani yang dulu,maaf Jef",ujar Rani.

"Pak Udin ... Turunin aku disini",pinta Rani.

Rani pun turun dan memilih memesan car online.

"Mas bagaimana ini,aku bujuk ya,nyonya dan tuan udah kangen nak Rani",kata pak Udin .

"Pak Udin kan tahu masalahnya,ya sudah biarkan Rani menenangkan dirinya dulu,aku tidak punya hak untuk membawanya pulang jika hatinya tidak mencintai ku lagi pak",jawab Jefry berkaca-kaca.Penyesalan memang selalu datang terlambat.

***

Jaka terbangun sambil memegang kepalanya yang masih sakit, sedangkan temannya duduk disamping sambil bermain game.Ia sandarkan tubuh kedinding dan meneguk air mineral,karena tenggorokannya terasa kering kerontang.

"Loh yang bopong gua? Thanks ya",ucap Jaka.

Budi mengangguk "Tenang aja Bray,demi gebetan Luh yang cantik dan kaya gua rela",kata Budi.

Jaka terkejut "Gebetan yang mana?",heran Jaka.

"Nyonya Rani lah,beh...wangi banget dia,baik lagi ngasih gua uang tip karena udah bantuin dia bopong eluh",jelas Budi.

Selepas Bersandar [COMPLETED] [NOVEL PENDEK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang