3

227 14 3
                                    

mendengar suara ketukan secara tiba-tiba membuat Liora terkejut dan dengan reflek mendorong Devri dari atasnya, merapikan kembali pakaiannya kemudian membuka pintu kamarnya

Liora melihat asisten kepercayaan suaminya, Alex di depan pintu
"ada apa?"

"selamat malam nyonya, maaf menganggu" katanya ramah dan kemudian disusulah Devri menghampiri mereka didepan pintu kamar

"Tuan, ada telepon penting untuk anda" bisik Alex kepada Devri melirik sedikit Liora. Devri keluar dari kamar dan menerima panggilan telepon di ruang tamu. dia tidak mengatakan apa pun kepada Liora sebelum meninggalkan ruangan begitupun dengan Alex dan tersisa Liora sendiri di kamar. Liora merasa bersyukur karena ada yang menghentikan kelakuan suaminya tadi...

setelah beberapa saat Devri kembali dan mengetuk pintu "ikut denganku,ada yang ingin ku bicarakan" suaranya tenang tapi sedikit serius

setibanya mereka di ruang tamu Devri memberi isyarat istrinya agar duduk di sofa sebelahnya. Devri menarik napas dalam-dalam dan berbicara dengan tenang namun dengan suara tegas

"apa yang kita jalani ini lebih dari sekedar pernikahan sederhana. tahukah kamu berapa banyak wanita yang mencoba menjadikanku sebagai suami mereka? aku menolak semuanya. aku tahu pernikahan ini karena bisnis. tapi aku menerimanya. aku menerimamu. aku terobsesi denganmu dan... bayi yang kau kandung"

Liora mengangkat sebelah alisnya bingung karena tiba-tiba suaminya berkata seperti itu "so?"

"aku tidak ingin hanya menjadi suamimu. aku ingin menjadi milikmu dan milikmu saja. kamu milikku dan aku milikmu. kita adalah milik bersama" pandangan orang gila terlihat di matanya
"aku tidak pernah ingin kehilanganmu, dan aku tidak ingin ada pria lain yang bersamamu. you're mine, just mine" kata-katanya sangat percaya diri dan penuh semangat

Liora semakin kebingungan dengan suaminya, dia berpikir apakah suaminya tadi terpeleset atau terbentur sesuatu sehingga membuatnya bicara melantur
"ada apa? kenapa kamu tiba-tiba mengatakan hal seperti itu? siapa yang menelponmu tadi?"

Devri terdiam selama beberapa detik "my ex" suaranya dingin dan tenang "dia meneleponku untuk memberitahuku bahwa dia ingin bertemu denganku lagi dan dia siap untuk memulai sebuah keluarga denganku" terdengar suara jijik dari tenggorokan Devri

"untuk apa aku membuang semua yang kumiliki bersamamu agar aku bisa bersama orang lain? untuk seseorang yang meninggalkanku?"

Liora pun ingin tertawa mendengar yang dikatakan Devri 'seseorang yang meninggalkanku'
"bukankah kau yang bajingan disini?"

"Liora sayangku... aku tidak ingin ada hubungannya dengan masa lalu. obsesiku ada di sini bersamaku" jawabnya sambil tersenyum

"tidak ada yang perlu kamu khawatirkan" setelah dia menyelesaikan kalimatnya dia mendekat dan menjepit Liora ke sofa. dia meletakkan tangannya di pipinya dan mendekatkan Liora padanya "you're mine" bisiknya sambil mencium bibir Liora dengan mesra

Liora melepaskan ciuman "bukan waktunya untuk berciuman" memutar mata malas "jadi apa jawabanmu tentang perkataanmu pada mantanmu?"

dia menyeringai "aku memberitahunya bahwa aku tidak ingin bersama dengannya. aku sudah punya istri sekarang dan aku tidak ingin membuang segalanya untuk bersamanya" kemudian mencium pipi Liora "cukup penjelasannya istriku?" Liora pun mengangguk "cukup" Devri bersandar pada leher Liora dan menciumnya meninggalkan belas ciuman disana
"hey, bagaimana jika ada yang melihat bodoh" ujar Liora kesal

"who will see me, my dear Liora? It's just you and me in this house" Devri terus menggigit leher Liora sedikit sambil menciumnya. dia sepertinya sangat menikmati ini

"bodyguard dan pelayan ada disini jika kau lupa, tidak hanya berdua" Liora memutar bola matanya untuk sekian kalinya lagi

Devri tidak merespons Liora. dia tidak peduli. gairahnya lebih kuat dari apapun. dia terus menggigit leher Liora dengan lembut sambil menciumnya. satu tangannya memegang wajah Liora dan segera menggendong Liora lalu membawanya ke kamar
“kalau begitu sekarang kamu tidak punya alasan untuk menolak, kan?” ujarnya kemudian menyeringai kecil

setibanya di kamar Devri mengunci pintu dan membaringkan Liora di kasurnya kemudian Devri melepas semua bajunya dan sekarang naked
"are you ready?" kemudian dia melepas pakaian Liora juga dan mulai menyatukan diri mereka
"Sial, padahal aku sudah melakukan ini hingga membuatmu hamil, kenapa masih sempit?" ujarnya menlanjutkan kegiatannya pada tubuh Liora perlahan. mau tidak mau Liora menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri. meski Devri terlihat begitu bergairah dia masih bisa mengendalikan diri mengingat istrinya sedang hamil











♡♡♡♡♡













♡♡♡♡♡








♡♡♡♡♡

~pagi berikutnya~

Liora terbangun dari tempat tidurnya dan mendapati suaminya sudah bangun lebih awal, dia segera mandi dan keluar dari kamar, dia melihat suaminya berbaring di sofa ruang tamu sambil membaca buku. dia mendongak dari buku dan langsung melihat Liora "good morning, my wife" dia tersenyum hangat

Liora tidak menjawab dan pergi ke ruang makan untuk sarapan karena dia merasa sangat lapar dan lelah. begitu tiba di ruang makan dia segera duduk dan melihat Devri datang kemudian duduk di ujung kursi yang memliki arti tempat kepala rumah tangga. pelayan datang dan menyajikan beberapa menu sarapan untuk mereka, ada juga sarapan yang bagus untuk ibu hamil yang dibuat khusus oleh koki kepercayaan Devri

"you look very beautiful today" Devri tersenyum kepada Liora dan melihat wajah jengkel Liora kemudian terkekeh "kamu selalu cantik" lanjutnya lagi, pelayan pun meninggalkan area ruang makan dan kembali ke dapur dan pelayan lain melakukan tugas mereka seperti biasa

Liora memperhatikan cara makan Devri yang cepat seperti sedang kelaparan
"kenapa kau makan seperti itu? makanlah dengan pelan, kau bisa tersedak jika begitu" kata Liora dengan nada kesal tapi juga perhatian

“aku bukan anak kecil.” katanya sambil makan
dia menyelesaikan sarapannya dalam beberapa menit dan dia melihat ke arah Liora "kita akan keluar sebentar, lalu aku harus pergi ke suatu tempat dengan beberapa rekan bisnis. kamu tidak boleh ikut denganku" dia memberitahunya dengan nada tenang

beberapa menit kemudian setelah Devri menunggu Liora akhirnya selesai menghabiskan sarapannya, tidak lupa minum susu ibu hamil dan vitamin

Devri melihat Liora dan tersenyum "aku suka melihatmu merawat bayinya, itu membuatku sangat bahagia"

"kemana kau akan mengajakku?" kata Liora mengabaikan ucapan Devri yang barusan

“ada kejutan untukmu” Devri berjalan menuju pintu tidak lupa menggandeng tangan Liora untuk membawanya keluar "kita akan jalan-jalan"

Devri memakaikan helm padanya lalu memakainya pada dirinya sendiri, dia menaiki sepedanya
"pegang erat-erat. aku tidak mau kau terjatuh" katanya dengan nada dingin dan tegas

Liora segera naik dan berpegangan pada pinggang Devri membuat Devri berdecak dan menarik tangan Liora melingkarkan pada perutnya "jangan berperilaku seperti masih gadis dan baru berpacaran" ujarnya mulai menyalakan motor dan bodyguard segera membuka gerbang utama

Devri mulai melaju perlahan ke sisi lain kota "kau tahu... aku ingin punya banyak anak bersamamu" suaranya serak dan dalam. sepeda bergerak cepat dan angin meniup rambut Liora kebelakang
"sudah lama kita tidak menaiki motor... bersama" lanjutnya masih melaju dengan kecepatan sedikit tinggi, walau kecepatan tinggi dia masih berhati-hati karena istrinya

TBC

ArmeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang