ꦈꦫꦺꦥ꧀ꦲꦶꦲꦸꦫꦸꦥ꧀

34.3K 1.9K 151
                                    

"Jikalau engkau bukan seseorang yang menguasai banyak ilmu agama, maka ajarkanlah Alif ba' ta' kepada anak-anakmu, setidaknya itu akan menjadi amal jariyah untukmu, yang tidak akan terputus pahalanya meskin engkau berada di dalam kuburmu."
-ZFC-

___________

Berbagilah ilmu walau hanya sebiji zarah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berbagilah ilmu walau hanya sebiji zarah. Tidak apa jika hanya sekedar membagikan postingan, karena kita tidak tau, postingan mana yang bisa mengetuk pintu hati seseorang untuk berubah.

Tetaplah menebar kebaikan meski semua orang meremehkan. Tetaplah memberi manfaat meski sedikit ilmu dan tenaga yang kamu kerahkan.

Jadilah manusia yang berguna, tidak perlu menunggu kaya untuk bersedekah, tidak perlu menunggu baik untuk menebar kebaikan.

Tetaplah memberi walau sedang berproses, sebab jika menunggu kaya dan baik, khawatir tidak sampai usia dan tidak ada hasil yang di petik.

Matanya menyipit, senyuman manisnya perlahan terbit. Pemandangan yang mampu membuat hati tenang itu, kini berada tepat di depannya.

Pakaian mereka mungkin tidak semewah anak lain yang mempunyai keluarga harmonis atau yang hidup berkecukupan, tapi senyum mereka sepertinya mampu menandingi senyum anak-anak beruntung itu.

"Nek wudhune sampun, ndang ayo mlebet nggeh, Dek!" Zain berseru. Mengingatkan anak muridnya agak segera masuk ke dalam masjid. (Kalau wudhunya sudah, ayo cepat masuk ya, Dek!)

Mereka adalah anak jalanan. Sebagian dari mereka tidak punya orangtua. Sedangkan sebagian lagi adalah anak dari keluarga yang kurang mampu, bahkan hanya untuk makan saja susah.

"Mas Zain, aku lali niat'e. Elengku cuma Allahumma bariklana!" Anak laki-laki kecil berumur sekitar enam tahun berteriak. Namanya Altharama. Anak kecil bergigi ompong itu memang sudah mengenal Zain sejak lama. (Mas Zain, aku lupa niatnya. Ingatku cuma Allahumma bariklana!)

"Gak usah mbujuk, Mas Zain wes apal dirimu!" Jawab Zain, yang langsung membuat Althar berdecak kesal. (Nggak usah bohong, Mas Zain sudah hapal dirimu!)

Sifat Althar memang selalu seperti itu setiap kali ada anak baru yang ikut mengaji bersama Zain. Anak itu ingin teman barunya tau, bahwa dia adalah orang yang pertama dan yang paling akrab dengan Zain.

Suara komat yang tiba-tiba terdengar di telinga mungilnya, membuat Althar dengan segera menyegerakan wudhunya. Anak kecil itu jelas tidak mau terlambat. Baginya, berdiri pas di belakang imam adalah suatu kewajiban. Terlebih lagi, Althar adalah sepuh murid Zain.

Iqomah atau komat merupakan bacaan yang dilantunkan oleh muazin setelah azan. Iqomah adalah panggilan atau seruan untuk segera berdiri salat berjemaah. Pada saat muazin mengumandangkan iqomah, para jemaah sholat mulai berdiri dan segera merapatkan barisan.

ZFC (Kita Semua Berhak Sembuh)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang