ꦏꦸꦕꦶꦮꦺꦴ

17.5K 1.3K 93
                                    

"Becik ketitik ala ketoro."
-ZFC-


*Baca pelan-pelan ya, resapi, dan ambil hikmahnya.

Pasar bunga di Jalan Kayoon yang dikenal dengan nama Pasar Bunga Kayoon adalah pasar bunga terbesar di kota Surabaya. Kawasan itu menjadi sentra toko bunga di Surabaya, khususnya bunga potong yang di datangkan dari Batu. Tidak hanya sekedar menjual bunga potong secara eceran, tapi mereka juga menawarkan jasa membuat rangkaian bunga dalam bentuk buket atau karangan bunga.

Sesuai namanya, pasar bunga Kayoon terletak beriringan dengan hantaran Kalimas di Jalan Kayoon, Gubeng. Pasar ini mempunyai luas 3.000 M2 dan merupakan pusat florist terbesar di Indonesia Timur.

Setelah melaksanakan sholat Isya, Haesa berniat pergi ke pasar bunga Kayon. Rencananya, cowok itu akan menyatakan cintanya pada Izana malam ini. Sebenarnya, tadi Elzan sudah melarang Haesa, namun cowok itu tetap keukeh dan mengatakan dirinya akan mundur jika sudah ditolak Izana.

"Sedone numpak opo iki, Sa?" tanya Jimin. Depan sekolah SHS jika malam hari sangat banyak nyamuknya, membuatnya jadi gatal-gatal. Padahal, jika dilihat-lihat lingkungan ini sangat bersih dan rindang. (Jadinya naik apa ini, Sa?)

Haesa melihat ke arah tiga temannya, "grab gelem gak? Kon wong telu ning ngguri," jelas Haesa. (Grab mau nggak? Kalian bertiga di belakang,)

"Cik pelite," cibir Jimin.

"Mobil loro po'o, rek," usul Nataniel, mendapat respon gelengan kepala dari Haesa. (Mobil dua dong guys,)

Dengan santai, Haesa menjawab ,"aku gak ngajak kon kabeh yo, dadi gak usah kakean penjalok," (Aku nggak ngajak kalian semua ya, jadi nggak usah banyak permintaan,)

Haesa memang tidak mengajak mereka. Tadi sewaktu Haesa ingin pergi, mereka bertiga tiba-tiba saja mengikuti Haesa, dan berakhir mereka mau ikut juga ke pasar bunga.

Meskipun beberapa kali berdebat, akhirnya mereka tetap menuruti ucapan Haesa.

"Min, awas kon nek ngentot," Nataniel sudah mewanti-wanti lebih dulu. Mengingat porsi makan Jimin tadi double karena Atnan mendapat kiriman dari orangtuanya. (Min, awas kalau kamu kentut,)

Perihal Atnan, semua anak Pencari Mayat sudah meminta maaf pada cowok itu. Namun, malam ini Atnan tidak bisa ikut Haesa, karena orangtuanya masih berada di asrama.

Suasana malam di pasar bunga Kayon masih ramai seperti di siang hari.

"Apik sing endi yo?" tanya Haesa, pada tiga temannya. (Bagus yang mana?)

"Mending nggak usah, San. Ini salah," Elzan masih berusaha memperingati. Berharap Haesa mau menuruti omongannya.

Mau sampai kapanpun yang namanya pacaran itu tidak ada baiknya sama sekali. Jika kita masih pacaran padahal kita rajin sholat, berarti ada yang salah dengan sholat kita.

"Santai ae, Zan. Pasti ditolak," sahut Nataniel. Cowok itu saat ini tengah sibuk memilih buket bunga palsu. Nataniel sengaja tidak memilih bunga asli karena pasti akan kering. Berbeda dengan bunga palsu yang bisa disimpan sangat lama. Nataniel ingin, bunga yang dia pilih ini bisa menjadi kenangan yang tidak terlupakan bagi Ivena. Meskipun mereka akan berpisah nantinya.

ZFC (Kita Semua Berhak Sembuh)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang