Becca membalas lambaian murid-muridnya yg keluar dari ruang kelas. Setelah murid terakhirnya keluar dari ruangan dan menutup pintu, Becca mengeluarkan sekeping CD dari tasnya dan memasukkannya ke dalam player. Dia menekan tombol play, lalu berjalan ke tengah-tengah ruangan dan berdiri menghadap bayangan dirinya di cermin besar yg memenuhi dinding. Beberapa detik kemudian lagu L'Aura, Una Favola, mulai mengalun dan Becca pun mulai bergerak mengikuti irama.
Saat-saat paling membahagiakan bagi Becca adalah ketika dia menari. Dia bisa melupakan segalanya, bahkan siapa dan apa dirinya, selama lagu masih mengalun dan tubuhnya masih bergerak.
Ketika lagu berakhir, Becca mendengar tepuk tangan dari arah pintu. Becca menoleh dan melihat Krystal berdiri di sana.
"Mendengarkan lagu tadi dan melihat tarianmu... astaga, indah sekali," desah Krystal sambil menggeleng-geleng kagum.
"Itu arabesque penchee, grand jete, dan pirouette paling sempurna yg pernah kulihat. Tapi, apa lagi yg bisa diharapkan dari lulusan Juilliard selain kesempurnaan?"
"Kau terlalu berlebihan. Tapi terima kasih." Becca tersenyum.
The Juilliard School, atau yg lebih dikenal dengan Juilliard, adalah salah satu sekolah seni pertunjukan paling bergengsi di dunia. Divisi tarinya sangat terkenal di dunia tari-menari karna kualitas pendidikan dan pelatihan artistiknya sangat baik.
Ketika Becca masih kecil, Ibunya pernah mengajaknya menonton pertunjukkan tari oleh kelompok menari dari Juilliard. Pengalaman itu sangat berkesan bagi Becca dan sejak saat itu impian terbesar Becca adalah belajar menari di Juilliard. Awalnya, Becca sangat ragu dia bisa diterima, mengingat di antata ribuan yg mendaftar masuk ke sekolah itu, setiap tahunnya hanya 5-7 persen pendaftar yg diterima.
Namun Becca berhasil. Dia diterima. Dan hari ketika dia menerima surat dari Juilliard yg menyatakan bahwa dia diterima adalah hari paling membahagiakan dalam hidupnya. Dan tahun-tahunnya menari di Juilliard adalah tahun-tahun terbaik dalam hidupnya.
Di Juilliard, semua penari, termasuk Becca, mendapat pelatihan balet klasik dan tari modern, karna Juilliard Dance ingin menciptakan penari-penari kontemporer sejati. Para lulusan Juilliard biasanya bergabung dengan kelompok-kelompok balet dan tari modern diseluruh Amerika Serikat bahkan di luar negri. Banyak yg menjadi direktur kelompok-kelompok tari ternama. Banyak juga yg meniti karir sebagai koreografer dan meraih sukses.
Bahkan sebelum lulus dari Juilliard, Becca sudah mendapat tawaran untuk bergabung dengan salah satu kelompok tari terkenal. Tetapi sayangnya kenyataan tidak berjalan sesuai keinginan.
Becca duduk di lantai dan meraih botol minuman.
"Kau masih ingin mencoba mengikuti audisi Juilliard?" tanyanya pada Krystal.
"Tentu saja," sahut Krystal sambil duduk di samping Becca.
"Aku tidak akan menyerah hanya karna ditolak dua kali."
Krystal sebenarnya adalah penari yg sangat baik. Tetapi Juilliard memang terkenal memiliki standar sangat tinggi. Entahlah, Becca juga tidak mengerti apa yg mereka cari dalam diri seorang penari ketika audisi. Teknik yg sempurna? Potensi? Bakat? Entahlah.
"Ngomong-ngomong, aku mau menonton pertunjukkan di Broadway malam ini. Mau ikut?" tanya Krystal.
"Maaf, aku tidak bisa," kata Becca sambil tersenyum menyesal.
"Ah, kau harus ke tempat kakak Rose?" kata Krystal.
Becca mengangguk.
"Jadi bagaimana keadaannya sekarang?"