BAB EMPAT

523 81 3
                                    


Kuizinkan kau menjadi pesuruhku? Yg benar saja!



Becca memasang wajah kesal selagi mengikuti Freen masuk ke dalam apartemen yg luas.



"Jangan berpikir aku tidak ingin meminta ganti rugi darimu."



Becca berhenti mengagumi ruang duduk yg dibanjiri cahaya matahari dan menoleh ke arah suara Freen.



Freen meletakkan kopinya di atas meja kecil yg dipenuhi kertas dan buku. Lalu dia menegakkan tubuh dan menatap Becca.



"Kau tahu seberapa besar kerugian yg kau timbulkan?"



"Tidak," gumam Becca jujur.



"Kata Rose, kau tidak mungkin sanggup membayar kalau aku meminta ganti rugi darimu."



Becca terdiam. Jemarinya tanpa sadar mencengkram tali tasnya dengan erat. Sepertinya kerugian yg ditimbulkannya memang sangat besar.



"Jadi asal kau tahu, Rose yg memintaku untuk tidak menyulitkanmu," Freen mendengus.



"Menyulitkanmu. Coba lihat siapa yg kesulitan di sini."



Becca tetap diam. Apa yg bisa dikatakannya dalam situasi seperti ini? Tidak ada.



Freen mengulurkan tangan kanannya, telapak tangan menghadap ke atas.



Becca menatap tangan itu, lalu menatap Freen.



"Kunci," gumam Freen.



"Oh." Becca tersadar dan cepat-cepat mengembalikan kunci apartemen gadis itu yg masih dipegangnya, karena tadi dia yg membantu Freen membuka pintu apartemen.



"Nah, kau pasti sudah tidak sabar ingin mulai bekerja," kata Freen sambil melemparkan kunci apartemennya ke atas meja.



"Bagaimana kalau kau membuatkan sarapan? Dapurnya di sebelah sana."



Becca menoleh ke arah yg ditunjuk, lalu mendesah dalam hati. Dia sendiri yg menginginkan hal ini bukan? Dia sendiri yg datang menawarkan diri untuk membantu gadis itu. Dia sendiri yg mencari masalah. Jadi... dia juga tidak bisa menarik kembali kata-katanya sekarang.



"Kau mau sarapan apa?" tanya Becca enggan sambil berjalan ke arah dapur.



"Bagaimana kalau kau memberiku kejutan?" balas Freen acuh tak acuh dan melemparkan seulas senyum hambar ke arah Becca.



"Aku suka kejutan."



Mendadak langkah Becca terhenti dan dia mengerjap menatap keadaan dapur yg kacau balau. Biji-biji kopi tersebar di meja dan di lantai, bercampur dengan pecahan-pecahan cangkir dan botol. Genangan air terlihat di permukaan meja dan juga di lantai. Apa yg sebenarnya terjadi di sini?



"Oh, ya, kau boleh membersihkan dapurnya sekalian."



"Apa yg terjadi di sini?" tanya Becca. Namun Freen tidak menjawab. Becca menoleh dan menyadari Freen sudah tidak berada di tempatnya tadi. Sedetik kemudian Becca mendengar bunyi pintu di tutup. Sepertinya gadis itu sudah masuk ke kamar.



Becca mendengus dan kembali menatap kekacauan dihadapannya. Dia bisa menebak apa yg terjadi di dapur ini. Sepertinya Freen ingin membuat kopi, tetapi dia tidak terbiasa menggunakan satu tangan. Beginilah hasilnya.



Becca menoleh ke balik bahunya, menatap ruang duduk yg kosong, dan bergumam.



"Dan apa katanya tadi? Dia tidak butuh bantuan? Yah, yg benar saja!" Becca mendengus pelan.



SUNSHINE BECOMES YOU (FREENBECKY VER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang