Author pov
" ingat ga kalau Kinar punya 2 kucing di part sebelum sebelum nya lagi kan Kinar ada chatan sama Cahaya yang katanya ga boleh bawa hewan peliharaan nya ke apartemen sedangkan Kinar bisa? Hayoo loo kenapa kok Kinar bisa ya "
Lanjut aja ya...
Kalian-Hari ini Kinar cukup lelah karena baru saja mengemasi gelas dan piring kotor bekas para pelanggan-
Kinar pov
" Omo I'm not gwenchana gwenchana capek bangett... " Kata ku duduk sambil membaringkan kepala ku di meja.
" Gue terlalu rajin sih gara-gara gue ngebet banget pengen kaya:v ahahaha emang sekarang lo engga kaya ya Kinar hihihi kaya sih tapi punya ortu gue " Ngomong sama diri sendiri.
" Hah... Coba ada ayang beb ada di sini HAHAHA! Bay the way kak Cahaya lagi ngapain yah sekarang hm.... Berpikir.
" Ahhh palingan lagi baring di kamar apartemen kan ini udah mau deket Natal jadi ya orang kantor libur tapi engga semua sih kayaknya cuman kantor kak Cahaya aja " Berpikir.
" Aaa kak Cahaya! Temenin gue... " Memelas, Mengeluh.
-Tiba-tiba seseorang menghampiri kedai kopi dan masuk ke dalamnya-
" Cie cieee nyariin gue ya kangen?
•ucap seseorang yang membuat Kinar salting.
Pov Kinar dan Cahaya
" Ka-kak Cahaya " Pipi memerah menahan salting.
" Iya kenapa hmmm? " Duduk di kursi depan Kinar.
" Ehehe gue capek kak... " Menjelaskan.
" Walah Walah lo cape yaa kenapa engga istirahat aja dulu nar " Kata ku kenapa Kinar.
" Gue kasihan liat lo begini " Mengelus-elus kepalanya.
(Kinar tampak salting dan pipinya memerah karena perlakuan dari Cahaya yang tiba-tiba saja itu).
" Ka-kak ngapain kak? " Gagap, gugup, salting.
" Engga ngapa-ngapain emang engga boleh gue kasihan sama lo? " Masih mengelus-elus kepala Kinar.
" Bo-boleh sih kak ta-tapi " Memegang tangan kak Cahaya.
" Lha kenapa? " Aku menatap Kinar yang berusaha menahan saltingnya itu hahaha.
" Kasihan sih kasihan kak tapi kenapa kepala gue di elus-elus, lo modus yaaa... " Kata ku yang berusaha membuat kak Cahaya terpojok.
" Em engga kok sapa coba yang mau modus sama lo " Kata ku menyangkal perkataan Kinar.
" Halah halah ngaku aja lo kak, modus kan.... " Memasang ekpresi meledeki kak Cahaya😝.
" Iiih apaan sih engga! " Sekarang aku yang di buatnya salting.
" Ahaha bercandyah 😌👆 " Ledek ku kepada kak Cahaya.
" Iiih lo yah " Menyerangnya, mengacak-acak rambut nya.
" Aaa am-ampun kak ampun.... " Aku meminta ampun karena pembalasan kak Cahaya yang tak terduga.
Berhenti, memasang ekspresi cemberut " Maka nya jangan goda goda gitu gue engga suka! " Melipat kedua tangan lalu duduk.
Mengaruk tengkuk " Ya maaf gue ga tau kalau lo se sensitif ini, lagian ga udah marah gitu lah... " Kata ku pada nya menyipitkan mata.
Tersenyum, mendekati wajahnya " Kakak yang ngambek begini seakan-akan itu semua benar ahahaha " Menyentuh ujung hidungnya.
" Apa yang benar " Dengan nada marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Barista yang melelehkan hatiku
General FictionAda sebuah kedai kopi baru di dekat apartement tempat ku tinggal dan di sana ada seorang barista yang bisa-bisanya melelehkan hati para pelanggan nya termasuk diriku dan karena hal itu aku jadi suka ke kedai kopi ini.