O5

1.2K 111 23
                                    


Haechan mengunyah malas ramen yang dibuatkan oleh Taeyong. Cuacanya cukup mendukung untuk memakan ramen, tapi setelah memakannya Haechan kehilangan selera.

"Kurang enak ya?" Tanya Taeyong yang di jawab gelengan oleh Haechan. Anak itu fokus menatap jendela besar yang berseberangan dengan ruang makan. Menampilkan langsung hujan deras dari luar.

"Kak Mark belum pulang kah." Tanya Haechan pada seorang maid yang kebetulan lewat.

"Belum, Tuan Muda."

Haechan menyumpit kasar ramen nya. "Padahal biasanya jam segini dia udah pulang. Dia ngapain sih." Gumam Haechan.

"Kak, lu bisa main game nggak?" Haechan.

"Saya sih nggak terlalu, tapi Yuta kayaknya bisa."

Haechan turun dari kursinya, mencari keberadaan Yuta yang ternyata tidur selonjoran di sofa sembari bersedekap dada.

"Yuta!!"

"YUTAAA!!"

Yuta terperanjat, setelah menyadari siapa yang memanggilnya ia melotot tak terima. "Sopankah begitu?"

"Sopan dong, kan gua atasan lu."

"Bocah!"

"Ehem, gua manggilnya gini aja deh! Kak Taeyong, Kak Jaehyun, sama Bang Yuta."

"Kok gua Bang sendiri?"

"Yaa biar keren!"

Yuta yang sudah terbang dan percaya dirinya meningkat langsung di buat emosi kembali.

"Sebenernya mirip Abang Ojek komplek sebelah."

"BANGSUL!"

"Eheheh bisa main game ngga? Ayo maen,"

"Gua lagi enak-enak tidur terus lu gangguin terus lu katain sekarang lu ngajak–" ucapan Yuta terhenti saat Haechan menunjukkan sebuah aplikasi game di layar ponselnya, yang mana Yuta sendiri sering main.

"Gas sini duduk," Yuta merogoh ponselnya. Tangannya menepuk sofa di sebelahnya.

"User lu apa?"

"Haechan Ganteng."

"Yang bener lu dah, ID lu buru."

"Gua pegang retri." Yuta melirik Haechan sengit. Masalahnya posisi yang di ambil Haechan ini tergolong susah. Masa iya anak itu mau mengambil posisi itu?

"Ngeremehin gua lu. Gua ini selalu on point liat aja nanti."

Enemy Double Kill

Enemy Triple Kill

"ALAH UDAH-UDAH,"

"TIM NYA BLUNDER BUKAN GUA, AH T*L** AN****G"

DEFEAT

Haechan melempar ponselnya, "Bukan salah gua, dari awal tim nya ga bener."

"Ck kalo ga bisa bilang bocah, jangan maksain. Di bacotin kan."

"Biar apa? Biarin."

"Main apa heboh bener." Sahut Taeyong yang tiba-tiba datang membawa secangkir susu untuk Haechan.

Terlihat Jaehyun nampak duduk tegap tanpa melakukan apa-apa. Kaku sekali.

"Ini handuknya."

Perhatian mereka berempat mulai beralih ketika kebisingan dari pintu utama terdengar. Terlihat Mark, dan seorang wanita?

Mereka basah kuyup. Padahal pakai mobil.

"Kak Mark? Wah gua aduin lu ke Ayah ya Kak!"

Mark tak menggubris, terus berjalan melewati Haechan dan ketiga singa garongnya. Tanpa Mark sadari Taeyong menatap lekat mereka berdua.

Three BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang