BAB 04. MENGHUKUM KEMBALI ARSEN

10 0 0
                                    

Arsen dan Faris di hukum di depan kelas, banyak teman - temannya yaang tertawa kecil bahkan meledek Arsen dan Faris sedang di hukum oleh guru mereka.

''Kalian bandel sekali, ibu sudah katakan jangan berisik di dalam kelas! apa kalian tidak punya telinga?!'' tanya guru cantik itu menatap Arsen dan Faris secara bergantiaan.

Arsen hanya diam saja, tapi kemudian dia tersenyum sinis. jari kelingkingnya di masuk kan ke dalam lubang hidung nya, dia mengupil mencari harta karun yang tersembunyi dalam hidung nya. setelah dia dapatkan, dia keluarkan dan di sentilkan ke depan.

Tepat mengenai buku temannya yang duduk di depan sedang menulis pelajaran. siswi di depan itu pun meloto buku nya ada secuil upil di buku nya yang menempel. Mata beralih pada Arsen yang sedang cengengesan menatap nya juga.

''Arsennnnnn!'' teriak gadis itu membuat seisi kelas kaget. dia menatap tajam pada Arsen di depan kelas yang sedang senyam - senyum sendiri.

''Kenapa Leha?'' tanya guru pada Leha yang berteriak tadi.

"Arsen jorok bu, dia buang upil sembarangan" jawab Leha masih menatap tajam laki - laki tengil itu.

Guru cantik itu menoleh ke arah Arsen yang membuang muka keluar kelas, dia pura - pura tidak tahu jika sedang di tatap oleh guru nya. sekaligus istri nya di rumah, sedangkan Vina sang guru cantik itu mendegus kasar.

''Arsen, kamu berdiri di luar!'' ucap Vina memerintahkan ke muridnya tengil dan bandel itu.

Arsen menoleh, lalu mencibirkan bibir nya, Tanpa mengatakan apa pun, dia melangkah keluar kelas, teman - teman yang duduk di bangku menatap kepergiaan temannya yang sering membuat onar di kelas, tapi juga membuat mereka senang. karena sikap kekonyolan Arsen, mereka jadi menyukai laki - laki itu.

sedangkan Vina kembali membaca buku nya, membuat soal - soal untuk para muridnya.

''Buu, sayaa boleh temani Arsen di luar?'' tanya Faris memberanikan diri.

''Tidak perlu! Kaliaan nanti tambah rusuh lagi, bukannya sedih dapat hukuman tapi malah bercanda.'' ucap Vina dengan ketus.

Faris terdiam, dia lebih baik berdirri diluar dari pada di depan kelas. seperti anak SD saja di hukum berdiri di depan kelas, gumam Arsen seketika berdiri di depan mendapatkan hukuman dari guru cantik sekaligus istrinya itu.

sedangkan Arsen duduk di teras depan kelas, dia mengeluarkan permen karet dari saku baju nya lalu mengunyah nya,karena Arsen sadar bahwa sekolah tidak memperbolehkan siswa nya merokok di lingkungan sekolah. Membuat balon ke atas, dan meletus. Dia begitu menikmati hukuman nya dari istrinya itu.

"Huuh,,gue pikir dia akan kalem. tapi ternyata sama saja, tapi tetap cantik sih dia.'' gumam Arsen.

Tangannya di lilitkan di tiang penyangga, kakinya di angkat satu. kebetulan dia berdiri di depan saka di depan pintu, sehingga dia bisa melihat Vina sedang menjelaskan mata pelajaran bahasa inggris yang jelas diaa tidak menyukai pelajaran itu.

Tapi entah kenapa, dia sangat tertarik dengan guru di depan yang sedang memberi pertanyaaan pada teman - teman di kelas nya. senyuman nya mengembang lalu membuat balon permen karet lagi dan meletuskannya. suara letupan - letupan permen karet itu sampai terdengar di dalam kelas, membuat Vina terganggu.

Dia menatap tajam pada Arsen, dan spontan teman satu kelasnya juga menatapnya.Ada yang meledeknya ada juga yang mencibirnya.

''Arsen senang aja bu kalau di hukum di luar, dia bebass main permen karet di mulutnya'' kata teman Arsen.

Tatapan tajam masih di tunjukkan pada Arsen oleh Vina. Rasa jengkelnya kembali muncul atas laporan teman Arsen itu, dan rasa jengkelnya itu bertambah karena suami mudanya itu hanya cengengesan di tatap olehnya.

* GURU CANTIK iTU iSTRIKU *Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang