BAB 07. KECEMBURUAN

13 0 0
                                    

Vina masuk ke dalam kamar nya, dia benar - benar kesal sekali pada suami nya. Dia duduk di sisi ranjang nya, menyedekap kedua tangan nya dan mendegus kasar.

''Dia semakin berani aja sih sama aku. Ngga ada takut - takut nya, awas aja kalau di sekolah nanti. Aku akan buat dia selalu di hukum.'' ucap VIna

Di ambil nya paperbag di atas kasur nya, di ambil isi nya dan melebarkan baju nya yang tadi dia beli di mall dan berebut baju dengan pelanggan lain. beruntung nya dia tidak jadi membeli baju yang jadi rebutan dirinya dan pelanggan lain nya, dia memilih baju lain dan kini dia pegang.

''Untung aku dapat baju lagi, besok aku pakai ke sekolah.'' kata Vina menimang baju untuk dinas mengajar nya.

Dia letakkan lagi paperbag berisi baju baru nya, mengambil handuk dan seger keluar dari kamar.Langkah Vina terhenti tepat di depan pintu kamar Arsen, menoleh ke arah pintu itu. tapi kemudian dia melanjutkan nya kembali ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya yang lengket.

Arsen sendiri sudah tertidur dengan mendengkur hingga terdengar sampai di luar kamar. Hingga Vina keluar dari kamar mandi mendengar dengkuran arsen, dahinya mengerut lalu berdecak kesal mendengar dengkuran arsen dari kamar nya.

''Dia itu apa ngga bisa yaa lebih maskulin dikit, lebih enak di pandang. kenapa tidurnya jadi ngorok gitu sih? Apa dia kurang minum?'' ucap Vina menggerutu.

Langkah nya di lanjut menuju kamar nya, rasa penat dan lelah setelah mandi jadi hilang. kini dia akan tidur karena besok hari minggu, jadi dia tidak mengerjakan tugas menilai ujian hariaan di sekolah.

------

Elina Sari sering berkunjung ke kelas Arsen jika waktu istirahat tiba. dia selalu mengajak Arsen ke kantin bersama, arsen senang saja ketika elina selalu menghampiri nya ke kelas dan mengajak nya jajan ke kantin bareng.

Seperti siang ini, setelah pelajaran bahasa Inggris di kelas Arsen selesai. Waktu istirahat telah tiba, Vina belum keluar dari kelas arsen karena masih banyak yang belum mengumpulkan tugas dari nya. elina masuk tanpa melihat vina di depan, dia langsung menghampiri arsen di bangku nya.

"Sen, ke kantin bareng yuks.'' ajak elina, dia duduk di depan arsen

Lirikan Vina dari depan pada Arsen, membuat laki - laki itu tersenyum sinis. menegakkan badan nya dan mengangguk cepat.

''Boleh, yuks kita ke kantin. Boring guee belajar terus, apa lagi bahasa Inggris. BIkin males, apa lagi guru nya. Jutek.! '' ucap arsen

Tentu saja dia dapat lirikan tajam dari vina dan juga teman - teman yang masih ada di dalam kelas. mereka berpikir, arsen sangat berani bicara seperti itu apa laagi ada orang nya.

"Apaa kamu biilang Arsen?!'' ucap Vina sambil berteriak

Teriakan Vina tentu saja membuat siswa di dalam kelas mengumpat arsen dan mencibibir laki - laki tengil itu.

''Mampuss loo!'' umpat salah satu teman Arsen.

Elina langsung saja menarik lengan arsen dan segera keluar dari kelas nya, sebelum amukan dari vina membuat seisi kelas akan jadi tumbal laki - laki itu. meski waktu sudah istirahat, tapi terkadang vina tidak mentolerir siapa saja yang membuat nya kesal dan tidak sopan pada guru.

Elina Sari membawa Arsen keluar kelas menuju kantin. dia menarik paksa laki - laki itu, sedangkan Arsen sendiri santai saja dengan ucapan nya pada Vina di kelas nya.

''Lu kenapa sih, Sen. Belum juga bu Vina keluar, ngomong ny kok tantangin gitu.'' kata Elina Sari

''Udah biarin aja. paling gue cuma di hukum sama guru itu.' kata Arsen santai sekali dia.

* GURU CANTIK iTU iSTRIKU *Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang