Bel pulang sekolah telah berbunyi menandakan waktu pembelajaran telah berakhir
Zea memasukkan buku bukunya ke dalam tas dengan senyum yang tak luntur dari wajah nya
"Ngapain lo senyum-senyum ga jelas?" Tanya Shina
"Hehe gue udah ga sabar balik ke rumah buat nonton episode terbaru jjk!" Jawab Zea
Shina yang mendengar jawaban Zea pun reflek menghela nafas lelah. Ia pikir apa ternyata cuma karna anime toh
"Yuk" ajak Zea yang sudah selesai memasukkan semua bukunya
Shina pun mengangguk dan mereka berdua berjalan bersama menuju gerbang sekolah
Namun saat sedang berjalan dengan santainya ada suara cempreng yang memanggil Zea. Siapa lagi kalau bukan Damian
"Woi ze! Mau ke mana lo!" Teriak nya dari arah parkir
"Ya mau pulang lah!!" Balas Zea tak kalah nyaring
Shina yang mendengar suara menggelegar dua bersaudara itu hanya bisa pasrah. Seperti nya telinga nya harus mulai terbiasa menerima satu lagi suara yang nyaring seperti Zea
"Tuh anak bego apa gimana? Dia mau pulang sendiri kah?" Gumam Damian cengo melihat Zea yang masih tetap berjalan lurus ke depan gerbang
Sementara itu Zea dan Shina sudah duduk di tempat menunggu bus umum
"Lo pulang make apa?" Tanya Zea
"Hmm naik bus lagi" jawab Shina seadanya
"Ih kok naik bus sih! Lo kan udah masuk tubuh orang kaya na. Pelorotin dong uang nya buat beli mobil gitu" cengir Zea
"Enteng banget lo ngomongnya. Lo pikir gue apaan?" Kesal Shina
"Hehe ga kok"
"Lo sendiri pulang make apa? Mau naik bus juga kayak gue? Kenapa ga lo pelorotin aja tuh keluarga baru lo" ucap Shina dengan sedikit nada ejekan
"Idih ga ya! Gue pulang bareng.. EH IYA! GUE KAN HARUSNYA PULANG SAMA SI ANAK GILA ITU!" kaget Zea. Anak gila yang di maksud itu si Damian ya:)
"Lo sih udah di panggilin juga tadi" ucap Shina
"Ya mau gimana lagi gue lupa astaga. Tuh anak kira kira udah ninggalin gue ga ya?" Lesu Zea
"Belum kayaknya. Coba sana cek" ucap Shina
"Iyadeh. Tapi lo gapapa nih sendiri doang di sini?" Tanya Zea
"Gapapa lah. Gue mah kuat orangnya, jadi nanti kalau ada yang macam-macam siap-siap aja tuh orang masuk rumah sakit" pede Shina sambil menyilangkan kedua tangannya
"Iyain dah"
Setelah itu Zea berjalan ke arah parkir dan untung saja di sana masih ada Damian yang sedang mengobrol dengan teman
"Woi ayo cepetan pulang" ucap Zea sedikit berteriak sambil menepuk keras pundak Damian
"Si bangke masih baik gue nungguin gini balasan lo?!" Sinis Damian
"Yaelah gitu doang. Jangan lah ngambek" bujuk Zea
Damian tak memperdulikan Zea dan lanjut berbicara pada temannya
"Kalo gitu gue duluan ya bro. Penumpang gue ga lama lagi mau ngereog kalo kelamaan" ucap Damian sambil menampilkan ekspresi takutnya
"Haha oke santai aja. Gue juga udah mau pergi" ucap Niko Arkendes
Setelah Niko pergi Zea pun langsung menaiki motor Damian dengan tidak santainya
"Yo.. slow dong. Kasian ini motor kesayangan gue" ucap Damian takut motor nya kenapa napa
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Two Bestie
Novela JuvenilBagaimana jadinya jika dua sahabat memasuki sebuah Novel? Apakah mereka akan sanggup menjalani kehidupan baru nya? Dan bagaimana cara mereka melewati masalah yang akan menghampiri mereka. Mau tau gimana? Yuk di baca! Sorry klo ga jelas, soalny baru...