[2] SEŃOR DIABLO [√]

bab 6. Hari itu.

• happy readingggg..

.
.

Hari ini,  adalah hari dimana Matthew kecil merayakan hari kelahirannya yang kelima.  Namun ada yang aneh di pagi hari ini.

Sebab,  saat si kecil membuka matanya pagi hari ini.  Ia malah dibawa oleh sang ibu masuk kedalam hutan meninggalkan sang ayah serta orang - orang yang berlalu - lalang di rumah mewah milik keluarga Seok.

Sontak saja si kecil bingung dengan keadaan ini,  karena seingatnya.

Tahun lalu,

Dimana hari kelahirannya yang keempat tahun.

Kedua orang tuanya bersuka cita,  mereka semua bahagia hingga orang - orang yang ada di dalam rumah mewah bak istana itu ikut merasakan rasa bahagia dari keluarga kecil majikan mereka.

Namun kali ini beda, 

Yang manik kecil yang bundar itu kini tangkap dari gerak tubuh sang ibu ialah rasa khawatir,  dan rasa takutnya seolah - olah mereka dikejar oleh seseorang yang ingin mengambil apa yang ibunya punya.

Manik yang sama persis dengan manik Matthew kecil itu mengeluarkan air mata kesedihan nya terus menerus. 

Diiringi ringisan yang berasal dari luka basah akibat terkena duri ataupun bebatuan yang tajam, 

Namun nampaknya Woona tidak menghentikan laju larinya,  dengan gendongan Matthew kecil di dalam nya. 

" Wooyunie jangan berbicara hum? , hhh..  Wooyunie harus diam.. " lirih Woona pada Mattchu kecil yang saat ini hanya dapat diam di dalam rengkuhan sang ibu.

Awalnya Matthew memberontak dalam gendongan sang ibu, namun pada akhirnya menyerah. 

Karena sang ibu nampaknya tak mau melepaskan gendongannya pada sang anak. 

Padahal Matthew kecil tahu,  jika saat ini sang ibu sedang dalam keadaan yang tidak dapat dikatakan baik - baik saja.

Matthew mengerti jika sang ibu sebenarnya merasa lelah,  dan pegal karena menggendong tubuh gempalnya yang tak bisa dikatakan ringan itu sembari berlari.

Namun pada akhirnya si kecil hanya bisa terdiam di dalam gendongan sang ibu,  dan menyembunyikan wajah nya diperpotongan sang ibu yang mengeluarkan pheromon menenangkan.

Karena si kecil merasakan ada hawa lain yang mengintai perjalanan mereka.

—😈🐺 —

Sedangkan ditempat lain, 

Di rumah mewah bak istana milik keluarga Seok itu kini sudah dalam keadaan yang tak dapat dikatakan baik - baik saja.

Nampak banyak korban jiwa yang menjadi korban keganasan sang pemimpin kegelapan karena diselimuti oleh amarahnya yang meletup - letup.

Bak lava pijar dari pegunungan merapi terpanas di dunia.

Rumah mewah yang awalnya bersuasana ceria,  tentram,  dan bahagia itu kini berubah menjadi tempat berserakannya para jenazah dari para penjaga dan bawahan - bawahan dari keluarga Seok.

Nafas Dohan terdengar keluar masuk secara kasar, Dohan menghembuskan nafasnya dengan susah payah. 

Disaat ia yang saat ini terbaring tak berdaya di permukaan lantai rumah yang kini digenangi oleh simbahan cairan kental berwarna merah dan berbau besi.

Atau darah.

Di depannya itu kini, 

Ada Javern serta Seowon yang menatap nya dengan tatapan kemurkaan yang sangat kentara.