CHAPTER XIII ║ Suasana menyenangkan

98 6 0
                                    

HAPPY READING ♡

• • •

• • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

"Dia Bundanya Angkasa."

Masih ingat bukan, percakapan antara Ayana dengan kedua temannya. Kini, itu semua masih berlanjut. Ucapan temannya yang berkata jika Angkasa pergi dengan seorang wanita, membuat Ayana tetkekeh dalam hati. Sekarang, Ayana memberikan jawaban untuk ucapan temannya itu. Iy tidak benar, bukan? Ayana tahu siapa wanita itu jika ia simpulkan. Kedua temannya yang setengah mengerti, langsung menatapnya meminta penjelasan sambil menampilkan tatapan menggoda. 

"Kemaren gue di bawa ke rumahnya, gue juga ketemu sama mama nya. Gue juga sempet ngira dia bukan mama nya, tapi dia sendiri yang bilang dia mama nya Angkasa. Angkasa juga manggil dia bunda kok. Kalo yang anak kecil itu adeknya Angkasa."

"Wawww... Udah dibawa ke rumahnya ternyata... Dibelain juga si Angkasa." Kata Raina dengan wajah cengo.

"Gue juga kaget waktu di bawa kerumahnya. Gue malu banget." Tiba-tiba hati Ayana menjadi tantrum tidak jelas. Karena teringat kejadian itu membuatnya malu sendiri, Ayana menggigit pipi nya untuk menahan senyum senangnya.

"Gue ada fotonya, Ay." Kata Yura, lalu memberikan ponselnya yang menampilkan gambar Angkasa, adiknya dan seorang wanita yang ternyata itu memang ibu dari Angkasa.

"Ini emang mama nya sama adeknya, Yura."

Entah kenapa, Ayana menangkap jika sekarang Yura dedang berusaha menjatuhkan seseorang. Dirinya tidak tahu pasti, apakah itu untuk dirinya atau Angkasa.

"Lo serius? Emaknya muda banget anjirrr!" Kata Yura tak menyangka. Melihat foto itu, Yura tercengang. Ayana akui jika visual ibu dari Angkasa itu memang tidak main-main untuk ukuran seorang ibu beranak remaja.

"Ya gatau lah, gue cuman tau itu doang."

"Heyyy, udah ada yang dikenalin ke mama nya iniii~ Gue aja yang udah pacaran belum dibawa ke rumahnya." Raina sedikit iri melihat perkembangan dari kedekatan dua temannya itu, Ayana dan Angkasa. Dirinya yang sudah menjalin hubungan dengan kekasihnya saja belum seperti itu.

Makanya, wajar jika Ayana terjekut dengan tingkah Angkasa. Strateginya sungguh cepat, biasanya seorang lelaki akan menunggu beberapa lama setelah merasa dekat dengan gadisnya. Tapi Angkasa, baru beberapa hari dan Ayana langsung bertemu dengan ibunya.

Memang bukan pertemuan resmi. Tapi, memangnya apa yang bisa Angkasa harapkan dari Ayana yang kadang-kadang cuek ini. Saat itu, Ayana hanya mengira jika Angkasa akan langsung membawanya pergi keluar setelah berganti pakaian. Tapi saat itu, lelaki gila itu malah membawanya untuk berinteraksi dengan keluarganya.

AYANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang