"Maaf siapa?"
"Angkasa."
• • •
Sedikit cerita tentang bagaimana seorang gadis yang memiliki prinsip untuk tidak berhubungan dengan lelaki manapun. Tapi prinsip itu dihancurkan oleh seorang lelaki bernama Angkasa yang berusaha untuk masuk ke dalam...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
Kehidupan yang sebelumnya Ayana jalani dengan konsisten, kini telah berubah. Kehidupannya yang biasa ini juga, dulu ia jalani dengan menghindari segala macam hal yang mungkin bisa menjadikannya sebuah masalah. Tapi kini, Ayana mengambil sebuah keputusan yang mungkin ini akan sangat berpengaruh dalam kehidupan kedepannya.
Bukan pilihan besar, tapi konsekuen dari pilihan itu mungkin akan berdampak besar bagi kehidupan Ayana.
Jika berpikir bahwa pilihan dalam hal kecil tidak akan banyak mengubah kehidupan, maka itu salah. Banyak hal-hal yang berdampak besar meski itu adalah pilihan tentang hal kecil atau hal besar.
Setiap pilihan, itu ada konsekuensinya. Setiap pilihan juga, perlu diiringi dengan kesiapan. Entah itu siap untuk menerima kenyataan pahit atau manis. Kalimat itu selalu Ayana pakai disaat dirinya hendak memilih sebuah pilihan, entah pilihan dalam hal apapun.
Tapi terkadang, Ayana yang masih seorang manusia pun tetap tidak bisa memilih. Terkadang kehidupan berjalan dengan cepat tanpa dia ketahui. Membuatnya kembali memilih, memilih untuk melanjutkannya atau menghentikannya.
Dan dalam pertemuann dengan Angkasa, Ayana tidak bisa menghentikan itu. Lihatlah bagaimana lelaki itu bersikeras setelah Ayana tolak. Karena jika ia ingin menghentikan hubungannya dengan Angkasa, maka Angkasa harus berperan ikut untuk mengentikan itu semua. Ayana yang merasa lelah dan merasa percuma dengan itu semua, akhirnya Ayana memilih untuk melanjutkan itu semua. Kesiapan untuk konsekuensinya nanti, itu akan Ayana pikirkan nanti. Tapi ia tahu, beberapa kemungkinan yang mungkin akan terjadi di waktu yang akan hadir.
Sejak pikiran Ayana berpikir seperti itu, kedua remaja tersebut akhirnya semakin dekat. Mungkin beberapa orang akan berpikir jika mereka tengah berpacaran. Selang dua bulan sejak Angkasa demam, keduanya juga tak lagi segan untuk saling menghubungi.
Mungkin ini akan jadi satu masalah bagi beberapa pasangan seperti Rio dan Yura di dunia ini, tapi tidak bagi Angkasa dan Ayana.
Angkasa mulai jarang berinteraksi lagi dengan Ayana, begitu pula sebaliknya. Jika sebelumnya mereka bertemu hampir setiap hari, maka sekarang hanya bertemu beberapa kali dalam beberapa minggu. Keduanya juga jarang bertukar pesan. Mereka lebih sering bertukar pesan di malam hari pada waktu istirahat.
Karena faktor waktu belajar juga keduanya sama-sama disibukan. Dan memang beberapa hari ini keduanya sedang menjalani ujian sekolah jadi keduanya sama-sama sibuk. Ayana yang sibuk dengan urusannya dan waktu belajarnya, lalu Angkasa juga yang sibuk dengan belajar, bimbel serta hal lainnya yang memenuhi jadwal.
Jangan kira jika Angkasa adalah anak pintar berprestasi yang hobinya suka berkumpul dengan temannya saja. Angkasa juga sering pergi bimbel yang di sediakan ibunya dan terus belajar, sama halnya dengan Ayana. Mungkin bedanya, Ayana jarang berkumpul dengan teman-temannya karena teman dekatnya hanya Raina. Dan juga Angkasa pastinya sering berkumpul juga dengan temannya. Manusia itu makhluk sosial, jadi jangan terus menerus diam dan mengurung diri di dalam rumah. Beberapa waktu memang kita memerlukan waktu-waktu seperti itu.