HAPPY READING ♡
• • •.
.
.
"Masuk aja."
Kata pertama yang dikatakan oleh seorang lelaki yang kini berjalan di depan Ayana. Lelaki itu menarik tangan Ayana, membuat gaids itu langsung berjalan mengekorinya di belakang.
Sekarang Ayana dan Angkasa sedang berada di sebuah rumah yang sudah Ayana yakini itu adalah kediaman Angkasa. Lihat saja, betapa nyaman dan santainya lelaki itu berjalan memasuki rumah itu. Tanpa rasa canggung, lelaki itu berjalan seolah tempatnya sekarang adalah habitatnya, berbeda dengan Ayana yang merasa sedikit takut dan canggung. Takut hal tidak mengenakan terjadi nanti.
"Tunggu aja di sini bentar." Setelah mengatakan itu, Angkasa meninggalkan Ayana di tengah rumah miliknya. Tidak tahu kah kini Ayana sedang merasa overthinking dengan keadaannya sekarang.
Bingung harus apa, Ayana mendudukan dirinya di kursi yang tersedia di sana. Sampai akhirnya seorang wanita menghampirinya dengan senyuman ramah terlihat di wajahnya.
"Loh... Siapa ini, temennya Angkasa? Atau pacarnya?" Tanya wanita itu. Padahal baru saja bertemu, tapi sikap wanita itu sangat ramah menyambut Ayana. Bahkan ia sedikit memberi gurauan untuk gadis kecil di depannya. Kini ketakutan Ayana sedikit menghilang setelah melihat wanita tersebut menerima kehadirannya sekarang.
"Ah, aku Ayana temennya Angkasa, tante." Jawab Ayana dengan sedikit canggung. Tentu setelah mengatakan itu, Ayana langsung memberi salam pada wanita itu.
"Ohhh, temennya... Saya bunda nya Angkasa. Panggilnya Bunda aja, jangan tante." Ucapnya dengan senyum yang semakin cerah. Sungguh cantik, mirip dengan anak lelaki nya.
"Ah, iya bunda... " Cukup canggung untuk Ayana katakan. Sebenarnya, dirinya juga merasa canggung dengan situasinya sekarang. Hanya berbincang berdua dengan ibu dari Angkasa.
"Hmpfft... Kamu lucu ya, pantesan Angkasa bawa ke sini."
What? Apa hubungannya? Ayana tidak mengerti dengan jalan pikiran sepasang ibu dan anak ini. Selalu mengatakan hal yang tidak jelas dan tidak bisa Ayana pahami.
"Bunda, kakak mau pergi lagi bentar gapapa kan?" Tanya Angkasa tiba-tiba datang menuruni tangga.
"Bunda baru selesai masak, mending kalian makan dulu. Kakak juga belum makan, kan!" Kata wanita yang di panggil bunda oleh Angkasa.
"Iya, bunda."
"Ajak juga Ayana nya!"
Ayana kira Angkasa bisa menolaknya, ternyata tidak. Terpaksa Ayana mengikuti dua orang di sana karena tubuhnya dirangkul dan dibawa bundanya Angkasa ke meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AYANA
General Fiction"Maaf siapa?" "Angkasa." • • • Sedikit cerita tentang bagaimana seorang gadis yang memiliki prinsip untuk tidak berhubungan dengan lelaki manapun. Tapi prinsip itu dihancurkan oleh seorang lelaki bernama Angkasa yang berusaha untuk masuk ke dalam...