02. Destiny or Coincidence?

1.6K 217 50
                                    

⚠️Warning, long chapter 4200++ words⚠️
~~~~~

"Halo? Kenapa kak Joo?"

Anne menuruni tangga dari lantai dua, turun untuk menuju ruang makan, dengan ponsel yang ditempelkan ditelinga nya.

"Semalam kan gue pulangnya bareng lu kan, Ann? Tas gue ada ga tertinggal di mobil lo? Soalnya ada kredit gue disana."

"Ah itu gue ga sempat ngecek malam. Bentar ya, gue cek dulu.."

"Oke, kabarin ya! Kalau ada ntar gue jemput aja."

"Eh ga usah repot-repot jemput. Ntar kan kita bakal ketemu juga kan di dentist nemenin kak Ji cabut gigi. Atau perlu sekarang banget?"

"Aa ngga juga sih, gue masih megang cash kok. Tapi kayanya gue ga ikut nemenin Jihan ke dentist, matkul gue bertepatan banget sama jam periksa Jihan. Biar gue jemput aja deh, Ann. Sekalian ini gue jalan ke kampus."

Ibu Anne, nyonya Clare, terheran melihat putrinya yang melewati ruang makan begitu saja dan malah terus berlanjut hingga pintu keluar. Lantas ia memanggil, "Roseanne! Sarapan dulu, honey!"

Anne tersentak, "Iya, mum! Sebentar!" pekiknya yang sudah diluar.

"Bentar ya kak Joo, gue cek dulu ke mobil. Ntar gue telepon lagi."

"Okee.."

Setelah mematikan sambungannya, Anne segera menuju pos keamanan didekat gerbang rumahnya. Dan memanggil-manggil pak Yanto yang sedang tertidur.

"Pak Yanto! Halloww! Pak???"

Pak Yanto mengerjapkan matanya, dan langsung terkejut begitu melihat Anne yang berdiri didepannya. "Aduh! Non, maaf saya ketiduran.. duh, efek ngemil makanan enak semalam nih non, saya jadi ngantuk.." ringis pria yang berumur empat puluhan itu dengan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Anne tertawa kecil, "Gapapa pak, aku ngerti kok.. kalo sempet ntar aku bawain tiramisu lagi buat pak Yanto deh. Biar jaga malamnya semangat."

Pak Yanto memasang wajah sungkannya, "Duuh non Anne ini ya udah baik, cantik lagi! Pasti pacarnya non Anne ini beruntung banget ya.. Semoga rejekinya lancar terus ya non."

Anne tersenyum canggung. Dia mana punya pacar. Ah, dia jadi lupa kalau tujuannya kemari kan untuk meminta tolong pak Yanto membuka garasi. "Pak, bisa tolong bukain garasi ngga? Ada yang ketinggalan dimobil soalnya.."

Dengan sigap pak Yanto berdiri dan merogoh berbagai kunci yang ada disakunya. "Siap non!"

Setelah garasi terbuka, Anne langsung mencari barang Joo yang katanya tertinggal. Rupanya benar. Jadi Anne segera mengambilnya dan langsung menghubungi Joo.

Kemudian ia kembali masuk ke dalam rumah dan tak lupa mengucapkan terimakasih kepada pak Yanto sebelumnya.

Diruang makan sudah duduk ibu dan ayahnya disana. Melihat putri semata wayangnya yang baru memasuki ruang makan, Clare langsung berdiri dan mengambilkan Anne sarapannya.

"Kenapa tadi keluar? Kayanya anak mum ini sibuk banget.." tanya Clare selagi tangannya bekerja mempersiapkan sarapan Anne.

Anne menggeleng, "Bukan apa-apa. Cuma mau ngambil barang yang tinggal dimobil semalem, barangnya kak Joo." balasnya sambil mengangkat tas kecil berwarna hitam dari brand asal Prancis itu.

Selagi menunggu sarapannya, Anne mengajak ayahnya, tuan Mason yang sedang menikmati sarapan untuk bicara, "Dad, ga ke perusahaan ya? Tumben banget jam segini masih dirumah.." tanyanya.

There's Your Princess, J. [rk] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang